KERAJAAN TERNATE DAN TIDORE
(MALUKU)
Sejarah, Perkembangan,
Islamisasi Indonesia Timur, dan Bukti Sejarawan
1. Latar Belakang Sejarah
Maluku sebagai Pusat Rempah Dunia
Maluku sejak awal dikenal sebagai “Kepulauan
Rempah” (cengkih dan pala) yang sangat bernilai tinggi di pasar
internasional.
Menurut Denys Lombard,
Maluku adalah:
“Pusat ekonomi global abad
pertengahan yang mempertemukan pedagang Asia, Timur Tengah, dan Eropa.”
Kondisi ini menjadikan Maluku sangat
terbuka terhadap pengaruh luar, termasuk Islam.
2. Asal-Usul Kerajaan Ternate
dan Tidore
Sebelum menjadi kerajaan Islam,
Ternate dan Tidore merupakan kerajaan lokal yang dipimpin oleh kolano
(raja adat).
Empat Kerajaan Besar Maluku
(Moloku Kie Raha):
- Ternate
- Tidore
- Jailolo
- Bacan
Dari keempatnya, Ternate dan
Tidore berkembang menjadi kekuatan politik dan Islam terbesar.
3. Masuk dan Berkembangnya
Islam di Maluku
A. Jalur Masuk Islam
Islam masuk ke Maluku melalui:
- Perdagangan internasional
- Pedagang Arab
- Pedagang Persia
- Pedagang Gujarat
- Hubungan politik dan perkawinan
- Dakwah ulama dan mubalig
Menurut M.C. Ricklefs,
Islam di Maluku:
“Masuk secara damai dan bertahap
melalui perdagangan rempah.”
B. Bukti Awal Masuknya Islam
- Kontak Islam sudah ada sejak abad ke-14
- Raja-raja Maluku mulai masuk Islam pada abad ke-15
Islamisasi di Maluku terjadi tanpa
penaklukan militer.
4. Kerajaan Ternate
A. Proses Islamisasi Ternate
Raja Ternate pertama yang masuk
Islam:
- Kolano Marhum
- Dilanjutkan putranya Zainal Abidin
- Setelah masuk Islam, gelar raja berubah menjadi Sultan
Sultan Zainal Abidin dikenal
sebagai Sultan Ternate pertama.
Menurut H.J. de Graaf:
“Islam di Ternate menjadi dasar
legitimasi politik kesultanan.”
B. Sistem Pemerintahan Ternate
- Bentuk: Kesultanan Islam
- Sultan sebagai pemimpin politik dan agama
- Dibantu ulama dan bobato (pejabat adat)
- Hukum Islam diterapkan bersama adat
C. Peran Ternate dalam
Penyebaran Islam di Indonesia Timur
Ternate menjadi pusat dakwah
Islam ke:
- Halmahera
- Seram
- Ambon
- Sulawesi Utara
- Papua Barat (Fakfak, Raja Ampat)
Ternate disebut sebagai “poros
Islam Indonesia Timur”.
5. Kerajaan Tidore
A. Masuknya Islam ke Tidore
- Raja Tidore masuk Islam sekitar abad ke-15
- Gelar raja berubah menjadi Sultan
- Islam berkembang berdampingan dengan adat
Menurut Leonard Andaya,
Tidore:
“Menjadi kekuatan politik Islam
yang menyaingi Ternate.”
B. Wilayah Kekuasaan Tidore
Tidore berpengaruh hingga:
- Halmahera Selatan
- Papua Barat
- Kepulauan Raja Ampat
Penyebaran Islam di Papua banyak
dipengaruhi oleh Tidore.
6. Kehidupan Ekonomi dan
Perdagangan
Ternate dan Tidore:
- Penghasil cengkih utama dunia
- Terlibat perdagangan internasional
- Menjalin hubungan dengan:
- Arab
- Cina
- Jawa
- India
Islam menyebar melalui jaringan dagang dan
pelaut Muslim.
7. Ternate, Tidore, dan Bangsa
Eropa
Kedatangan Bangsa Eropa:
- Portugis (1512)
- Spanyol
- Belanda (VOC)
Dampaknya:
- Perebutan pengaruh
- Konflik politik
- Perlawanan kesultanan Islam
Tokoh penting:
- Sultan Baabullah (Ternate) → mengusir Portugis
(1575)
- Sultan Tidore → perlawanan terhadap Spanyol
Menurut Sartono Kartodirdjo,
perlawanan Maluku:
“Bukti kuat kesadaran politik
Islam di Indonesia Timur.”
8. Bukti-Bukti Otentik
Keberadaan dan Islamisasi Ternate–Tidore
A. Bukti Arkeologis
- Masjid Kesultanan Ternate
- Masjid Kesultanan Tidore
- Keraton Sultan Ternate
- Makam Sultan Baabullah
- Nisan Islam bercorak Arab
B. Sumber Tertulis
- Catatan Portugis (Tomé Pires)
- Arsip VOC
- Hikayat Ternate
- Tradisi lisan Maluku
C. Bahasa dan Budaya
- Penggunaan istilah Arab-Islam
- Tradisi keagamaan Islam
- Upacara adat bercorak Islam
9. Peran Ternate dan Tidore
dalam Penyebaran Islam di Indonesia Timur
- Menjadi pusat dakwah Islam Maluku
- Menyebarkan Islam ke Papua Barat
- Menguatkan Islam di Sulawesi Utara
- Membentuk identitas Islam Indonesia Timur
- Menjadi benteng Islam melawan kolonialisme
10. Dampak Jangka Panjang
- Islam berkembang luas di Indonesia Timur
- Terbentuk Islam bercorak maritim
- Maluku menjadi bagian penting dunia Islam Nusantara
- Warisan budaya Islam tetap hidup hingga kini
11. Kesimpulan
Kerajaan Ternate dan Tidore
memiliki peran sangat besar dan strategis karena:
- Menjadi pusat Islamisasi Indonesia Timur
- Menguasai perdagangan rempah dunia
- Melawan penjajahan Eropa
- Menyebarkan Islam secara damai dan berkelanjutan
Tanpa Ternate dan Tidore, penyebaran Islam
di Indonesia Timur tidak akan sekuat yang tercatat dalam sejarah.
Daftar Sumber Ilmiah &
Sejarawan (Tepercaya)
- M.C. Ricklefs – Sejarah Indonesia Modern 1200–2008
- Denys Lombard – Nusa Jawa: Silang Budaya
- H.J. de Graaf – Kerajaan Islam di Indonesia
- Leonard Y. Andaya – The World of Maluku
- Sartono Kartodirdjo – Pengantar Sejarah Indonesia
Baru
- Tomé Pires – Suma Oriental
- Arsip VOC (Belanda)
- Hikayat Ternate (naskah lokal)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar