LKPD BERBASIS STUDI KASUS
PERDAGANGAN INTERNASIONAL:
EKSPOR DAN IMPOR
Identitas LKPD
- Sekolah : SMPN 8 Malang
- Mata Pelajaran: IPS
- Kelas/Semester: IX / Ganjil
- Materi Pokok : Ekspor dan Impor
- Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
- Model Pembelajaran: Problem Based Learning (PBL)
- Nama Peserta Didik: …………………………………
- Kelompok : …………………………………
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengerjakan LKPD ini,
peserta didik mampu:
- Menganalisis latar belakang terjadinya ekspor dan
impor
- Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian kegiatan
ekspor–impor
- Mengevaluasi dampak ekspor–impor terhadap
perekonomian negara
- Menunjukkan sikap bijak sebagai konsumen dan generasi
muda
B. Petunjuk Pengerjaan
- Kerjakan secara berkelompok (4–5 orang)
- Bacalah setiap studi kasus dengan saksama
- Diskusikan jawaban dengan argumentasi yang logis
- Tuliskan hasil diskusi secara jelas dan ringkas
- Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya
C. Studi Kasus 1 – Ekspor
Produk Unggulan Indonesia
Kasus
Indonesia merupakan salah satu
negara pengekspor kopi terbesar di dunia. Kopi Indonesia diekspor ke Amerika,
Jepang, dan negara-negara Eropa karena kualitas dan cita rasanya yang khas.
Pertanyaan Analisis
- Mengapa kopi Indonesia layak diekspor ke luar negeri?
- Apa latar belakang terjadinya kegiatan ekspor kopi
tersebut?
- Sebutkan minimal tiga keuntungan ekspor kopi
bagi Indonesia!
- Risiko apa yang dapat muncul dari ketergantungan pada
ekspor kopi?
Jawaban Kelompok:
..................................................................................................
D. Studi Kasus 2 – Impor Gandum
untuk Kebutuhan Nasional
Kasus
Indonesia mengimpor gandum dari
Australia dan Kanada untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tepung terigu yang
digunakan dalam industri makanan.
Pertanyaan Analisis
- Mengapa Indonesia harus mengimpor gandum?
- Termasuk jenis impor apa kegiatan tersebut?
- Apa manfaat impor gandum bagi masyarakat dan
industri?
- Apa dampak negatif impor gandum terhadap perekonomian
nasional?
Jawaban Kelompok:
..................................................................................................
E. Studi Kasus 3 – Neraca
Perdagangan (HOTS)
Kasus
Pada suatu tahun, nilai impor
Indonesia lebih besar dibandingkan nilai ekspornya sehingga terjadi defisit
neraca perdagangan.
Pertanyaan Analisis
- Apa yang dimaksud dengan defisit neraca perdagangan?
- Dampak apa yang dapat terjadi akibat defisit
perdagangan?
- Menurut kelompokmu, langkah apa yang dapat dilakukan
pemerintah untuk mengatasinya?
Jawaban Kelompok:
..................................................................................................
F. Studi Kasus 4 – Ekspor–Impor
dan Industri Dalam Negeri
Kasus
Banyak produk pakaian impor masuk
ke pasar Indonesia dengan harga murah. Akibatnya, sebagian industri tekstil
lokal mengalami kesulitan bersaing.
Pertanyaan Analisis
- Mengapa produk impor bisa lebih murah?
- Apa dampak impor terhadap industri dalam negeri?
- Kebijakan apa yang sebaiknya dilakukan pemerintah?
- Sikap apa yang dapat dilakukan generasi muda terhadap
produk lokal?
Jawaban Kelompok:
..................................................................................................
G. Studi Kasus 5 – Analisis
Perbandingan Ekspor dan Impor
Tugas
Lengkapilah tabel berikut
berdasarkan hasil diskusi!
|
Aspek |
Ekspor |
Impor |
|
Pengertian |
||
|
Latar Belakang |
||
|
Keuntungan |
||
|
Kerugian |
||
|
Dampak bagi Negara |
H. Refleksi Individu
Jawablah secara jujur dan singkat:
- Barang impor apa yang sering kamu gunakan
sehari-hari?
- Menurutmu, mengapa kita tetap perlu mencintai produk
dalam negeri?
- Bagaimana peran pelajar dalam mendukung perekonomian
nasional?
..................................................................................................
I. Kesimpulan Kelompok
Tuliskan kesimpulan kelompok
tentang pentingnya keseimbangan ekspor dan impor bagi perekonomian negara.
..................................................................................................
J. Penilaian (Ringkas)
- Pemahaman Konsep
- Kemampuan Analisis (HOTS)
- Argumentasi & Kerja Sama
- Sikap Nasionalisme Ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar