KERAJAAN MATARAM ISLAM
Sejarah, Peran Islamisasi,
Perlawanan terhadap Belanda, dan Bukti Sejarawan
1. Latar Belakang Berdirinya
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam berdiri
pada akhir abad ke-16 sebagai kelanjutan dari Kerajaan Pajang. Mataram
muncul di wilayah pedalaman Jawa dan berkembang menjadi kerajaan Islam
terbesar dan terkuat di Jawa.
Menurut H.J. de Graaf,
Mataram Islam adalah:
“Kesultanan agraris Islam yang
berhasil membangun kekuasaan politik luas dengan legitimasi Islam dan budaya
Jawa.”
2. Pendiri Kerajaan Mataram
Islam
Panembahan Senopati
(Sutawijaya)
- Putra Ki Ageng Pemanahan
- Mendapat wilayah Mataram sebagai hadiah dari Sultan
Hadiwijaya (Pajang)
- Melepaskan diri dari Pajang dan mendirikan Mataram
Islam sekitar 1586
Legitimasi kekuasaan:
- Politik: dukungan elite lokal
- Spiritual: hubungan simbolik dengan tokoh-tokoh Islam
dan kepercayaan Jawa
Menurut Babad Tanah Jawi,
Senopati dipandang sebagai pemimpin yang memiliki kekuatan lahir dan batin.
3. Letak dan Kondisi Geografis
- Terletak di pedalaman Jawa Tengah (Kotagede –
Yogyakarta)
- Wilayah subur dan agraris
- Tidak bergantung pada perdagangan laut
Menurut Denys Lombard,
Mataram mewakili:
“Transformasi Islam Nusantara dari
maritim ke agraris.”
4. Raja-Raja Penting Kerajaan
Mataram Islam
a. Panembahan Senopati
- Pendiri kerajaan
- Meletakkan dasar kekuasaan dan Islamisasi
b. Sultan Agung Hanyokrokusumo
(1613–1645)
- Raja terbesar Mataram
- Memperluas wilayah hampir seluruh Jawa
- Tokoh sentral perlawanan terhadap VOC
c. Amangkurat I, II, dan
seterusnya
- Masa kemunduran
- Banyak kompromi dengan Belanda
5. Sistem Pemerintahan dan
Kehidupan Keagamaan
Sistem Pemerintahan:
- Raja sebagai pemimpin politik dan agama
- Ulama dan penghulu berperan penting
- Hukum Islam diterapkan berdampingan dengan adat Jawa
Kehidupan Keagamaan:
- Islam dijadikan agama resmi kerajaan
- Akulturasi budaya Jawa-Islam
- Tradisi slametan, grebeg, sekaten berkembang pesat
Menurut Clifford Geertz,
inilah fondasi Islam Kejawen.
6. Peran Kerajaan Mataram Islam
dalam Perkembangan Islam di Indonesia
A. Islamisasi Pedalaman Jawa
Mataram:
- Menyebarkan Islam ke pedesaan
- Menguatkan Islam di wilayah non-pesisir
- Mengislamkan bangsawan dan rakyat
Islam menjadi agama mayoritas masyarakat
Jawa.
B. Penguatan Lembaga Islam
- Masjid dan pesantren berkembang
- Ulama menjadi bagian struktur kerajaan
- Pendidikan Islam menyebar luas
Menurut M.C. Ricklefs,
Mataram:
“Berhasil menjadikan Islam sebagai
identitas politik dan sosial masyarakat Jawa.”
C. Pewarisan Tradisi Islam
Nusantara
- Islam bersifat damai dan adaptif
- Budaya lokal tidak dihapus, tetapi diislamkan
- Model ini bertahan hingga sekarang
7. Kerajaan Mataram Islam dan
Perlawanan terhadap Kolonial Belanda (VOC)
A. Latar Belakang Konflik
- VOC ingin menguasai perdagangan dan politik Jawa
- Mataram menolak dominasi asing
- Benturan kepentingan politik dan ekonomi
B. Perlawanan Sultan Agung
terhadap VOC
Sultan Agung memimpin dua kali
serangan besar ke Batavia:
- Tahun 1628
- Tahun 1629
Tujuan:
- Mengusir VOC dari Batavia
- Menyatukan Jawa di bawah Mataram
Menurut H.J. de Graaf,
serangan ini:
“Merupakan perlawanan terbesar
kerajaan Nusantara terhadap VOC pada abad ke-17.”
Walaupun gagal secara militer, perlawanan ini
menunjukkan kekuatan politik Islam Nusantara.
C. Penyebab Kegagalan Serangan
- Jarak logistik terlalu jauh
- Kurangnya armada laut
- VOC unggul persenjataan
- Pengkhianatan internal
Namun, secara moral dan
simbolik, perlawanan ini sangat penting.
8. Masa Kemunduran dan Campur
Tangan Belanda
Setelah Sultan Agung wafat:
- Raja-raja Mataram lemah
- Terjadi konflik internal
- VOC masuk sebagai penengah (politik adu domba)
Puncaknya:
- Perjanjian Giyanti (1755)
- Mataram terpecah menjadi:
- Kesultanan Yogyakarta
- Kasunanan Surakarta
Menurut Sartono Kartodirdjo,
ini adalah:
“Kemenangan kolonial melalui
politik pecah belah.”
9. Bukti Sejarah dan Pandangan
Para Sejarawan
A. Sumber Tertulis
- Babad Tanah Jawi
- Serat Kandha
- Arsip VOC (Belanda)
- Catatan pejabat kolonial
B. Bukti Arkeologis
- Makam raja-raja Mataram (Kotagede, Imogiri)
- Masjid Kotagede
- Kompleks Keraton Yogyakarta & Surakarta
- Kalender Jawa-Islam (ciptaan Sultan Agung)
C. Sejarawan yang Membahas
Mataram Islam
- H.J. de Graaf
- Th. Pigeaud
- M.C. Ricklefs
- Denys Lombard
- Sartono Kartodirdjo
10. Dampak Jangka Panjang
Kerajaan Mataram Islam
- Islam mengakar kuat di Jawa
- Terbentuk budaya Islam Nusantara
- Muncul kesadaran politik melawan kolonial
- Menjadi simbol perlawanan Islam terhadap penjajahan
- Warisan kerajaan Islam terbesar di Jawa
11. Kesimpulan
Kerajaan Mataram Islam memiliki
peran sangat besar dan strategis dalam sejarah Indonesia karena:
- Menyebarkan Islam secara luas di pedalaman
- Menjadikan Islam identitas politik dan budaya
- Melakukan perlawanan besar terhadap kolonial Belanda
- Membentuk tradisi Islam Jawa yang bertahan hingga
kini
Mataram Islam adalah simbol
kekuatan Islam Nusantara, baik secara spiritual maupun politik.
Daftar Rujukan Ilmiah (Akurat
& Diakui)
- H.J. de Graaf – Geschiedenis van Java
- M.C. Ricklefs – Sejarah Indonesia Modern 1200–2008
- Denys Lombard – Nusa Jawa: Silang Budaya
- Sartono Kartodirdjo – Pengantar Sejarah Indonesia
Baru
- Clifford Geertz – The Religion of Java
- Arsip VOC (Nationaal Archief, Belanda)
- Babad Tanah Jawi (edisi filologis)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar