Sabtu, 31 Agustus 2024

Lentera Hatiku,

Kau adalah matahari yang menyinari setiap sudut gelap jiwaku, membawa kehangatan yang tak pernah pudar meski malam telah tiba. Senyummu adalah pelangi yang muncul setelah hujan badai, memberi harapan bahwa segala sesuatu akan kembali cerah. Setiap kali aku memandangmu, aku merasa seperti seorang pengembara yang menemukan oase di tengah gurun yang tandus—kau adalah penawar dahaga jiwaku, sumber kehidupan di tengah keringnya dunia.

Tatapanmu, sayang, adalah lautan luas yang dalam, penuh misteri yang tak pernah habis kujelajahi. Di dalamnya, aku tenggelam dengan sukacita, merasakan kelembutan ombak cintamu yang tak pernah letih memelukku. Suaramu adalah angin sepoi-sepoi yang mengalun di padang rumput, membelai lembut hatiku dan menenangkan setiap keraguan yang mungkin ada. Dalam setiap kata yang kau ucapkan, aku menemukan musik yang merdu, alunan nada yang menenangkan hati dan menyejukkan pikiran.

Kau adalah bintang paling terang di langit malamku, yang memandu setiap langkahku, bahkan saat aku tersesat dalam gelap. Dalam pelukanmu, aku menemukan surga di bumi, tempat di mana aku merasa aman dan dicintai tanpa syarat. Wajahmu, bagianku yang terindah, adalah lukisan alam yang diciptakan dengan penuh kasih oleh Sang Pencipta, setiap lekuknya adalah keajaiban yang tak henti-hentinya aku kagumi.

Cintamu, kekasihku, adalah angin musim semi yang membawa wangi bunga-bunga, membangkitkan kembali segala yang mati di dalam diriku. Kau adalah cahaya yang menembus kabut kehidupan, membuka jalan bagi harapan dan mimpi-mimpi yang selama ini terkubur. Setiap detik bersamamu adalah sebuah keajaiban, setiap momen adalah mutiara yang tak ternilai harganya, menghiasi kalung waktu yang kita miliki.

Kekasihku, dalam dirimu, aku menemukan segala yang indah di dunia ini. Kau adalah cerminan dari keagungan alam, perpaduan sempurna antara kekuatan dan kelembutan, antara api dan air, antara bumi dan langit. Dan di antara semuanya, cintamu adalah langit yang selalu terbentang luas, tak pernah habis meski waktu terus berlalu.

Aku mencintaimu, bukan hanya karena siapa dirimu, tetapi juga karena bagaimana kau membuatku merasa—seperti aku adalah satu-satunya bunga di taman hatimu, yang selalu kau rawat dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Inklusivitas pembelajaran

 Inklusivitas pembelajaran adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau kebutuhan khusus mereka, memiliki akses yang setara dan peluang yang adil untuk belajar dan berkembang. Prinsip utama dari inklusivitas pembelajaran adalah menghargai keberagaman siswa dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberdayakan semua peserta didik.

Prinsip-Prinsip Inklusivitas Pembelajaran:

  1. Penghargaan Terhadap Keberagaman: Setiap siswa dianggap unik dengan kelebihan dan kebutuhan belajar yang berbeda. Inklusivitas menghargai dan merangkul perbedaan ini, baik itu dalam hal kemampuan, latar belakang budaya, bahasa, atau kebutuhan khusus.

  2. Aksesibilitas: Lingkungan belajar diatur sedemikian rupa sehingga semua siswa dapat berpartisipasi secara penuh. Ini termasuk modifikasi fisik, penggunaan teknologi bantu, serta adaptasi metode pengajaran dan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan semua siswa.

  3. Partisipasi Aktif: Semua siswa didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Guru memberikan peluang kepada setiap siswa untuk terlibat dan memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan mereka.

  4. Penggunaan Metode Pengajaran yang Fleksibel: Guru menggunakan berbagai strategi pengajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang berbeda. Ini bisa mencakup pengajaran diferensiasi, pembelajaran kooperatif, dan penggunaan alat bantu visual atau teknologi.

  5. Kolaborasi dan Dukungan: Guru bekerja sama dengan orang tua, tenaga pendukung, dan spesialis untuk memastikan bahwa kebutuhan khusus siswa dapat terpenuhi dengan baik.

Manfaat Inklusivitas Pembelajaran:

  • Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Siswa yang merasa diterima dan dihargai cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam proses belajar.
  • Membangun Lingkungan yang Lebih Adil: Inklusivitas memastikan bahwa tidak ada siswa yang terpinggirkan atau diabaikan, memberikan kesempatan yang setara bagi semua untuk sukses.
  • Mengembangkan Empati dan Toleransi: Dengan belajar dalam lingkungan yang inklusif, siswa dapat mengembangkan rasa empati, toleransi, dan saling menghargai antar teman yang berbeda.

Inklusivitas pembelajaran bertujuan untuk menciptakan suasana pendidikan yang ramah dan suportif bagi semua siswa, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam proses belajar.

Pendekatan TARL (Teaching at the Right Level)

Pendekatan TARL (Teaching at the Right Level) adalah sebuah pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan menyesuaikan metode pengajaran berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Pendekatan ini dikembangkan oleh organisasi Pratham di India dan telah diterapkan di berbagai negara dengan tujuan mengatasi tantangan rendahnya tingkat literasi dan numerasi dasar.

Prinsip-Prinsip Pendekatan TARL:

  1. Penilaian Awal: Guru melakukan penilaian awal untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam hal literasi dan numerasi. Ini biasanya dilakukan dengan tes singkat dan sederhana.

  2. Pengelompokan Siswa: Berdasarkan hasil penilaian, siswa dikelompokkan bukan berdasarkan usia atau kelas, melainkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka dalam literasi dan numerasi.

  3. Pembelajaran yang Disesuaikan: Guru kemudian mengajarkan siswa dalam kelompok-kelompok ini menggunakan metode dan materi yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Misalnya, siswa yang masih belajar membaca akan diajarkan keterampilan dasar membaca, sementara siswa yang sudah lancar membaca akan diajarkan pemahaman teks yang lebih kompleks.

  4. Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Kemajuan siswa dipantau secara berkala, dan mereka bisa dipindahkan ke kelompok yang berbeda sesuai dengan perkembangan kemampuan mereka.

Manfaat Pendekatan TARL:

  • Fokus pada Pembelajaran Individual: Memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka, yang memungkinkan pembelajaran menjadi lebih efektif.
  • Meningkatkan Hasil Belajar: Dengan memfokuskan pengajaran pada tingkat kemampuan yang tepat, pendekatan ini terbukti meningkatkan hasil belajar dalam literasi dan numerasi.
  • Adaptasi untuk Berbagai Konteks: Pendekatan ini cukup fleksibel untuk diterapkan di berbagai konteks pendidikan, baik di sekolah formal maupun di program pendidikan non-formal.

Pendekatan TARL sangat berguna di situasi di mana terdapat variasi kemampuan yang signifikan di antara siswa dalam satu kelas atau kelompok belajar.

Rabu, 28 Agustus 2024

CERPEN : Kan Kutunggu hingga malam larut

 


Bab 1: Kota Dingin 

Di sebuah kota dingin  hiduplah seorang lelaki bernama Darman. Ia adalah seorang petani miskin yang berjuang keras untuk menghidupi istri dan anaknya. Setiap pagi, Darman berangkat ke sawah dengan harapan dapat membawa pulang hasil panen yang cukup untuk keluarganya. Kehidupan mereka memang sulit, tetapi cinta dan kebahagiaan tetap menyelimuti rumah sederhana mereka.

Suatu hari, saat sedang bekerja di pasar, Darman bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah. Sarah adalah putri dari seorang pengusaha kaya yang sering berkunjung ke desa untuk mengawasi kebun keluarganya. Meskipun mereka berbeda latar belakang, suku, dan agama, percakapan antara Darman dan Sarah mengalir dengan alami, membuat mereka semakin dekat.

Bab 2: Cinta yang Terlarang

Perasaan mereka satu sama lain semakin dalam seiring waktu. Darman tahu bahwa mencintai Sarah adalah hal yang rumit karena statusnya yang sudah beristri dan berbeda agama. Namun, cinta mereka tak terelakkan. Sarah, yang sudah mapan dan terdidik, menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan hidup Darman.

Darman mulai mengajarkan Islam kepada Sarah, mengajaknya mengenal ajaran agama yang dianutnya. Sarah dengan tulus menerima dan mulai belajar mengaji di bawah bimbingan Bu Maria, seorang guru ngaji yang penuh kasih. Sarah akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang mualaf, merasakan kedamaian dalam agama baru yang dia peluk.

Untuk melanjutkan hubungan mereka, Darman dan Sarah menikah di bawah tangan. Mereka berusaha menjaga rahasia ini dari semua orang, terutama dari keluarga Sarah yang sangat protektif. Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama.

Bab 3: Akhir yang Menyakitkan

Orang tua Sarah akhirnya mengetahui hubungan terlarang tersebut. Mereka sangat marah dan merasa terhina. Dengan ancaman dan paksaan, mereka memaksa Sarah untuk memutuskan hubungannya dengan Darman dan melarangnya untuk bertemu lagi. Sarah sangat terpukul, tetapi ia tak punya pilihan lain selain menurut pada kehendak orang tuanya.

Darman harus menerima kenyataan pahit itu. Ia kembali ke keluarganya dan berusaha melupakan Sarah, meskipun kenangan indah bersama Sarah selalu membayangi pikirannya. Ia tetap bersyukur atas momen-momen berharga yang pernah mereka lalui.

Bab 4: Dua Puluh Tahun Kemudian

Dua puluh tahun berlalu. Darman kini sudah tua dan menjalani hidup yang tetap sederhana. Suatu hari, saat sedang mengunjungi pasar di kota, Darman melihat seorang wanita yang sangat dikenalinya. Wanita itu adalah Sarah, namun ia tampak berbeda. Sarah kini adalah seorang muslimah yang taat, mengenakan jilbab dan rajin beribadah.

Pertemuan itu sangat mengharukan bagi keduanya. Mereka berbicara panjang lebar tentang masa lalu dan perjalanan hidup masing-masing. Sarah menceritakan bagaimana ia tetap menjaga iman Islamnya meskipun terpisah dari Darman. Ia tetap belajar mengaji dan mendalami Islam di bawah bimbingan Bu Maria hingga akhirnya menjadi seorang muslimah yang taat.

Bab 5: Penantian yang Berakhir Manis

Meski banyak yang berubah, cinta mereka tetap sama. Sarah dan Darman memutuskan untuk terus menjalin silaturahmi. Kini, dengan restu dan pengetahuan dari keluarga Sarah, hubungan mereka lebih terbuka. Orang tua Sarah, yang dulu menentang hubungan mereka, kini telah menerima kenyataan dan menghargai keputusan anaknya.

Darman dan Sarah sering bertemu untuk berbagi cerita dan memperkuat iman mereka. Meskipun mereka tidak bisa bersatu sebagai pasangan suami istri, mereka merasa bersyukur atas ikatan spiritual yang tetap terjalin.

Pada suatu malam, saat mereka duduk bersama di bawah sinar bulan, Sarah berkata dengan penuh haru, "Kan kutunggu kau hingga malam larut, meskipun kita tak bisa bersama, cinta kita tetap abadi dalam doa."

Darman menatap Sarah dengan mata penuh cinta dan berkata, "Aku juga akan selalu menunggu dan berdoa untukmu, Sarah. Semoga Allah selalu memberkati kita."

Dan begitu, mereka berdua menjalani hidup dengan hati yang penuh cinta dan iman, terus berdoa untuk kebahagiaan satu sama lain hingga akhir hayat.

 

CERPEN : Cinta itu akan selalu hidup dalam hati kita.

 


Bab 1: Pertemuan Pertama

Mentari sore menyingsing perlahan, menyepuh cahaya keemasannya ke sebuah desa yang tersembunyi di antara rimbunan pepohonan rindang. Di sanalah, Raka, seorang pria yang jiwa mudanya masih bergelora, diajak saudaranya untuk mengunjungi Arya, teman lamanya. Rumah panggung tua Arya berdiri kokoh di tengah hamparan sawah yang luas, menebarkan pesona klasik yang menenangkan.

Ketika mereka tiba, pintu halaman terbuka lebar, memperlihatkan seorang gadis dengan senyum yang sehangat mentari. Nyaumik, begitulah namanya, putri Arya, keluar menyambut kedatangan mereka. Rambut hitamnya yang terurai lembut berkibar tertiup angin sepoi-sepoi, membingkai wajah ayu yang dihiasi sepasang mata bening bagai embun pagi. Kulitnya yang halus mulus seputih kapas, kontras dengan warna hijau lumut sawah yang terhampar luas di belakangnya.

Raka tertegun seketika. Hatinya yang selama ini terbungkus oleh rutinitas pernikahan, tiba-tiba saja bergetar hebat. Ia merasakan sensasi yang asing, sebuah perasaan yang lembut namun begitu kuat, menggelitik relung-relung jiwanya. Kecantikan Nyaumik bagaikan lukisan alam yang sempurna, begitu alami dan menawan.

Sejak pertemuan itu, benih-benih cinta mulai tumbuh subur di dalam hati Raka. Ia terpesona oleh kelembutan hati Nyaumik, tutur katanya yang lembut, dan senyumnya yang mampu mencairkan hati siapa pun. Setiap kali bertemu dengan Nyaumik, Raka merasa dunianya seakan berhenti berputar, hanya ada mereka berdua dan keindahan alam yang mengelilingi mereka.

Namun, Raka sadar bahwa perasaannya ini adalah sebuah kesalahan. Ia telah bersumpah setia pada istrinya. Perasaan bersalah dan keraguan mulai menghantui pikirannya. Di satu sisi, ia ingin terus bersama Nyaumik, namun di sisi lain, ia tidak ingin mengkhianati janjinya.

Bab 2: Awal dari Kedekatan

Sejak pertemuan tak terduga di desa itu, bayangan Nyaumik tak pernah lepas dari benak Raka. Hatinya yang semula tenang kini diliputi gelisah, di antara kerinduan dan rasa bersalah. Takdir seakan ingin mempermainkannya, saat sebuah kesempatan tak terduga hadir. Raka, yang baru saja memulai babak baru dalam hidupnya sebagai pelatih olahraga, menemukan dirinya dalam sebuah pelatihan bersama para atlet muda yang penuh semangat.

Di tengah hiruk-pikuk pelatihan, Raka dikejutkan oleh kehadiran sosok yang sangat ia rindukan. Nyaumik, dengan senyum hangat dan semangat membara, ternyata sudah lebih dulu berkecimpung di dunia olahraga ini. Sebagai pelatih yang berpengalaman, Nyaumik dengan sabar membimbing para atlet muda, termasuk Raka yang masih hijau.

Hari demi hari, kedekatan mereka semakin terjalin erat. Raka kagum akan pengetahuan dan semangat Nyaumik dalam melatih. Sementara itu, Nyaumik melihat dalam diri Raka semangat yang tulus untuk belajar dan berkembang. Di sela-sela sesi pelatihan, mereka seringkali berbincang tentang berbagai hal, mulai dari teknik olahraga hingga mimpi-mimpi yang mereka miliki.

Meskipun keduanya menyadari batas-batas yang harus mereka jaga, namun benih-benih cinta yang tumbuh di antara mereka semakin sulit untuk dibendung. Surat-surat rahasia mulai bertukar, menjadi wadah bagi mereka untuk mencurahkan isi hati yang tak berani diucapkan secara langsung. Setiap kata yang terukir di atas kertas, menjadi jembatan yang menghubungkan dua jiwa yang saling merindu.

Percakapan mereka pun semakin mendalam, menyentuh sisi-sisi terdalam dari hati masing-masing. Mereka saling berbagi cerita tentang masa lalu, harapan, dan ketakutan. Dalam setiap pertemuan, mereka menemukan kenyamanan dan ketentraman yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya.

Namun, di balik keindahan cinta yang mereka rasakan, ada bayang-bayang kegelisahan yang terus menghantui. Raka sadar bahwa perasaannya terhadap Nyaumik adalah sebuah pelanggaran. Ia telah bersumpah setia pada istrinya, dan rasa bersalah itu terus menggerogoti hatinya. Sementara itu, Nyaumik pun merasakan dilema yang sama. Ia tak ingin menyakiti hati siapa pun, namun ia juga tak bisa memungkiri ketulusan perasaannya terhadap Raka.

Bab 3: Surat Rahasia

Surat-surat yang bertukar tangan menjadi oase di tengah gurun kesepian hati mereka. Dalam setiap coretan pena, terukir ungkapan kasih yang mendalam, harapan yang tak terucap, dan kerinduan yang membara. Mereka memilih aksara Jawa kuno sebagai media rahasia mereka, sebuah bahasa yang hanya mereka berdua yang mengerti. Tulisan-tulisan itu bagaikan mantra magis, mengikat hati mereka dalam ikatan yang tak kasat mata.

Gudang tua di belakang rumah Arya menjadi saksi bisu pertemuan-pertemuan rahasia mereka. Di tempat yang tersembunyi itu, mereka melupakan sejenak segala aturan dan larangan. Dalam kegelapan, hanya ada mereka berdua dan cahaya rembulan yang menerangi wajah-wajah penuh harap. Nyaumik, dengan senyum manisnya, selalu menandai pintu gudang dengan garis-garis talis sederhana. "Agar Mas tidak lupa," katanya lembut, "bahwa kita pernah membuat garis bersama di gudang ini." Garis-garis itu menjadi simbol cinta mereka, sebuah tanda rahasia yang hanya mereka berdua yang mengerti.

Setiap pertemuan adalah perayaan kecil bagi mereka. Mereka bercerita tentang mimpi-mimpi mereka, berbagi tawa dan tangis, serta saling menguatkan dalam menghadapi cobaan hidup. Dalam pelukan hangat Nyaumik, Raka merasa tenang dan damai. Ia menemukan kedamaian yang tak pernah ia temukan dalam pernikahannya.

Namun, di balik kebahagiaan itu, selalu ada bayang-bayang ketakutan yang menghantui. Mereka tahu bahwa cinta mereka adalah sebuah pelanggaran. Beda agama dan suku menjadi penghalang besar bagi hubungan mereka. Keluarga Nyaumik, yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat, pasti akan sangat menentang hubungan ini.

Nyaumik seringkali menceritakan tentang ayahnya yang keras kepala dan sangat protektif terhadap dirinya. Ia khawatir jika ayahnya mengetahui hubungan mereka, maka hidupnya akan hancur. Raka pun demikian. Ia tidak ingin menyakiti hati istrinya dan keluarganya.

Dalam setiap pertemuan, mereka selalu berjanji untuk merahasiakan hubungan mereka. Mereka tahu bahwa cinta mereka harus tumbuh dalam kegelapan, seperti bunga yang mekar di malam hari. Namun, mereka juga sadar bahwa cinta mereka tidak akan bertahan selamanya jika terus disembunyikan.

Bab 4: Pelatihan dan Perpisahan

Pelatihan demi pelatihan mereka lalui bersama, mengukir cerita cinta yang semakin dalam. Setiap tetes keringat yang berpadu, setiap kata semangat yang terucap, semakin menguatkan ikatan batin di antara mereka. Nyaumik, dengan kecerdasan dan semangatnya, menjadi inspirasi bagi Raka. Sementara itu, Raka, dengan kehangatan dan perhatiannya, selalu membuat Nyaumik merasa aman dan nyaman.

Namun, di balik kebahagiaan itu, selalu ada bayang-bayang ketakutan yang menghantui. Nyaumik menyadari bahwa cintanya kepada Raka adalah sebuah kesalahan. Ia telah bersumpah untuk setia pada keluarganya dan adat istiadatnya. Namun, hati kecilnya terus membisikkan nama Raka.

Raka pun demikian. Ia terjebak dalam dilema yang sulit. Di satu sisi, ia ingin terus bersama Nyaumik, namun di sisi lain, ia tidak ingin menyakiti hati istrinya. Perasaan bersalah dan penyesalan terus menghantuinya.

Waktu terus berlalu, dan akhirnya tiba saatnya bagi Nyaumik untuk lulus. Dengan segala kemampuan dan prestasinya, Nyaumik diterima bekerja di sebuah perusahaan besar. Kabar bahagia itu seharusnya membuat Raka ikut senang, namun justru sebaliknya. Ia merasa semakin jauh dari Nyaumik. Perbedaan status sosial dan finansial mulai terasa semakin nyata.

Raka, yang bekerja sebagai pelatih dengan penghasilan pas-pasan, merasa tidak pantas untuk Nyaumik yang kini telah menjadi seorang profesional sukses. Ia takut jika dirinya akan menjadi beban bagi Nyaumik.

Jarak fisik dan perbedaan status sosial semakin menyulitkan hubungan mereka. Pertemuan-pertemuan rahasia yang dulu sering mereka lakukan, kini menjadi semakin jarang. Surat-surat yang dulu menjadi jembatan cinta mereka, kini tersimpan rapi di dalam laci.

Suatu malam, di bawah langit yang penuh bintang, Raka dan Nyaumik duduk berdampingan di tepi pantai. Angin malam membawa serta aroma laut yang segar, seolah ikut merasakan kesedihan mereka.

"Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, Mas," ucap Nyaumik dengan suara lirih. "Aku sangat mencintaimu, tapi aku juga tidak ingin menyakiti siapa pun."

Raka menggenggam tangan Nyaumik erat-erat. "Aku mengerti, Sayang," jawabnya lembut. "Aku juga sangat mencintaimu. Tapi kita tidak bisa terus seperti ini."

Setelah percakapan panjang dan penuh air mata, mereka berdua mengambil keputusan yang sulit. 

Bab 5: Pengorbanan dan Cinta Terlarang

Perpisahan yang pahit tak lantas memudarkan api cinta yang berkobar di hati mereka. Jarak dan waktu seakan tak mampu memadamkan bara kasih yang telah menyala. Nyaumik, dengan segala kesuksesannya, tetap menyempatkan waktu untuk Raka. Ia kerap membantunya secara finansial, meringankan beban Raka dalam membiayai keluarganya. Namun, bantuan materi tak cukup untuk mengisi kekosongan yang mendalam di hati mereka.

Rasa rindu yang mendera membuat Nyaumik nekat mengambil keputusan besar. Ia memutuskan untuk menjadi mualaf, mengikuti agama Raka. Keputusan ini bukan tanpa risiko. Ia harus menghadapi penolakan dari keluarganya, terutama ayahnya yang sangat taat pada adat dan agama. Namun, demi cintanya pada Raka, ia rela mengorbankan segalanya.

Dengan penuh kerahasiaan, mereka menggelar pernikahan sederhana. Hanya dihadiri oleh beberapa saudara Raka sebagai saksi. Pernikahan itu menjadi momen paling bahagia dalam hidup mereka, namun juga menjadi awal dari perjuangan panjang. Mereka harus hidup dalam bayang-bayang ketakutan, takut jika hubungan mereka diketahui oleh orang tua Nyaumik.

Kehidupan mereka setelah menikah penuh dengan suka dan duka. Mereka harus pandai-pandai menyembunyikan hubungan mereka dari orang-orang terdekat. Setiap kali bertemu, mereka harus memilih tempat yang sepi dan aman agar tidak ketahuan. Kebahagiaan yang mereka rasakan selalu dibayangi oleh rasa takut dan cemas.

Nyaumik seringkali merasa bersalah karena telah mengecewakan keluarganya. Ia merindukan kasih sayang orang tuanya, namun ia juga tidak ingin meninggalkan Raka. Raka, di sisi lain, merasa bersalah karena telah melibatkan Nyaumik dalam masalah rumit ini. Ia ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi Nyaumik, namun ia merasa tidak mampu.

Suatu hari, secara tidak sengaja, salah satu tetangga Nyaumik membocorkan rahasia pernikahan mereka. Berita itu cepat menyebar dan sampai ke telinga keluarga Nyaumik. Ayah Nyaumik sangat marah dan kecewa. Ia tidak menyangka bahwa putrinya yang baik hati tega mengkhianati keluarga dan agamanya.

Ayah Nyaumik datang ke rumah Raka dan membuat keributan. Ia mengancam akan menghancurkan hidup mereka berdua jika mereka tidak berpisah. Nyaumik sangat terpukul dengan sikap ayahnya. Ia memohon agar ayahnya bisa memaafkannya, namun ayahnya tetap bersikeras.

Bab 6: Tuntutan dan Harapan yang Pupus

Pernikahan rahasia mereka bagaikan bunga yang tumbuh di tengah badai. Indah, namun rapuh. Nyaumik, dalam hatinya, mendambakan lebih dari sekadar sebuah pernikahan diam-diam. Ia menginginkan keturunan, seorang anak yang menjadi bukti cinta mereka dan mungkin saja, menjadi jembatan penghubung antara dirinya dan orang tuanya.

Harapan itu terbersit dalam setiap doa yang ia panjatkan. Namun, Tuhan berkehendak lain. Bulan demi bulan berlalu, namun tak ada tanda-tanda kehadiran sang buah hati. Kekecewaan perlahan menggerogoti hati Nyaumik. Ia merasa gagal sebagai seorang istri.

Di tengah kegelisahannya, berita tentang hubungan mereka akhirnya sampai ke telinga orang tua Nyaumik. Kemarahan mereka meledak seketika. Ayah Nyaumik datang menghampiri Raka, memaksanya untuk menjauhi putrinya. Ancaman dan intimidasi tak henti-hentinya dilontarkan.

Nyaumik berada di antara dua pilihan sulit: mengikuti kemauan orang tuanya atau mempertahankan pernikahannya dengan Raka. Hatinya hancur berkeping-keping. Di satu sisi, ia sangat mencintai Raka. Di sisi lain, ia tidak tega melihat ayahnya menderita karena perbuatannya.

Setelah melalui pergumulan batin yang panjang, Nyaumik akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Raka. Keputusan itu diambil dengan berat hati, namun ia yakin bahwa inilah jalan terbaik bagi semua orang.

Dengan air mata bercucuran, Nyaumik menyampaikan keputusannya kepada Raka. Raka berusaha untuk menahannya, namun ia tahu bahwa Nyaumik telah membuat keputusan yang bulat.

"Aku tidak akan pernah melupakanmu, Sayang," ucap Raka dengan suara bergetar.

"Aku juga tidak akan pernah melupakanmu, Mas," jawab Nyaumik sambil menghapus air matanya.

Perpisahan mereka adalah akhir dari sebuah kisah cinta yang indah namun tragis. Mereka harus merelakan kebahagiaan mereka demi keluarga.

Bab 7: Cinta yang Terpendam

Perpisahan itu bagaikan badai yang menyapu habis semua keindahan dalam hidup mereka. Nyaumik, dengan hati yang hancur, berusaha keras untuk bangkit. Ia kembali fokus pada pekerjaannya, namun bayangan Raka selalu menghantuinya. Setiap malam, ia menangis dalam kesendirian, meratapi cinta yang telah pergi.

Raka pun demikian. Ia berusaha untuk melupakan Nyaumik dengan cara menyibukkan diri dengan pekerjaan dan keluarga. Namun, setiap kali melihat foto-foto mereka berdua, hatinya kembali teriris. Ia menyadari bahwa cinta yang ia miliki untuk Nyaumik adalah cinta sejati, cinta yang tak akan pernah bisa ia lupakan.

Waktu terus berjalan, namun luka di hati mereka tak kunjung sembuh. Mereka hidup dalam kesendirian, meski dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi mereka. Setiap kali mendengar lagu atau melihat pemandangan yang mengingatkan mereka pada masa lalu, air mata tak kuasa untuk dibendung.

Meskipun tak bisa bertemu, cinta mereka tetap hidup dalam doa dan kenangan. Setiap malam, mereka berdua memanjatkan doa kepada Tuhan, memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan hidup. Mereka percaya bahwa cinta sejati akan selalu ada, meski takdir memisahkan mereka.

Tahun berganti tahun, rambut mereka mulai memutih dan kerutan mulai menghiasi wajah mereka. Namun, cinta mereka tetap abadi. Mereka berdua menyimpan kenangan manis tentang cinta mereka di dalam hati. Setiap kali mengingat masa lalu, senyum tipis selalu menghiasi bibir mereka.

Pada suatu hari, secara tidak sengaja, mereka bertemu kembali di suatu tempat. Keduanya terkejut dan terharu melihat satu sama lain. Dalam sekejap, semua kenangan indah kembali berputar di benak mereka. Mereka saling memandang dalam diam, seakan ingin berkata banyak hal, namun tak ada kata-kata yang mampu mengungkapkan perasaan mereka.

Mereka menghabiskan waktu bersama, mengobrol tentang banyak hal. Mereka tertawa dan menangis bersama, mengenang masa-masa indah yang pernah mereka lalui. Meskipun waktu telah banyak mengubah mereka, namun cinta mereka tetap sama seperti dulu.

Setelah pertemuan itu, mereka kembali menjalani hidup masing-masing. Namun, pertemuan itu memberikan mereka kekuatan untuk terus menjalani hidup. Mereka menyadari bahwa cinta mereka adalah sebuah anugerah, meskipun takdir tidak mengizinkan mereka untuk bersama selamanya.

Bab 8: Akhir yang Tak Terduga

Waktu terus berlalu, menorehkan jejak di wajah dan jiwa mereka. Raka dan Nyaumik, masing-masing telah membangun kehidupan baru. Raka kembali lagi dengan kelaurganya yang baik hati dan memahami keadaannya. Nyaumik pun demikian, ia menemukan kebahagiaan dalam kariernya dan menjalin hubungan yang baik dengan keluarga.

Namun, di balik kebahagiaan yang mereka bangun, selalu ada ruang kosong di hati mereka. Kenangan tentang cinta pertama mereka selalu hadir, menghangatkan hati di saat-saat sunyi. Mereka seringkali terbangun di tengah malam, memikirkan masa-masa indah yang pernah mereka lalui bersama.

Suatu ketika, mereka bertemu kembali secara tidak sengaja di sebuah acara amal. Pertemuan itu membuat hati mereka bergetar. Mereka saling memandang dalam diam, seakan ingin berbicara banyak hal, namun tak ada kata-kata yang mampu mengungkapkan perasaan mereka.

Dalam pertemuan itu, mereka menyadari bahwa cinta mereka tidak pernah benar-benar pudar. Meskipun mereka telah menjalani kehidupan yang berbeda, namun benih cinta yang pernah tumbuh di antara mereka masih tetap subur. Mereka saling memaafkan atas segala kesalahan yang pernah mereka lakukan.

Mereka sepakat untuk tetap menjalin hubungan sebagai teman. Mereka akan saling mendukung dan memberikan semangat satu sama lain. Mereka akan selalu ada untuk satu sama lain, meskipun tak bisa bersama sebagai sepasang kekasih.

Pada akhirnya, mereka menyadari bahwa cinta sejati tidak selalu harus berakhir dengan pernikahan. Cinta sejati adalah tentang pengorbanan, ketulusan, dan kesetiaan. Cinta sejati adalah tentang menerima dan melepaskan.

Mereka berdua memilih untuk menyimpan cinta mereka dalam hati. Cinta yang tak terlupakan, cinta yang akan selalu menjadi bagian dari hidup mereka. Mereka percaya bahwa cinta sejati akan abadi, meskipun takdir memisahkan mereka.

Pesan Moral:

Kisah Raka dan Nyaumik mengajarkan kita bahwa cinta sejati tidak selalu memiliki akhir yang bahagia. Cinta sejati adalah tentang pengorbanan, ketulusan, dan kesetiaan. Cinta sejati adalah tentang menerima dan melepaskan. Meskipun takdir memisahkan kita dengan orang yang kita cintai, cinta itu akan selalu hidup dalam hati kita.

Cinta sejati adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Cinta sejati adalah kekuatan yang mampu mengatasi segala rintangan. Cinta sejati adalah sebuah warisan yang akan selalu kita kenang sepanjang hidup.

Selasa, 27 Agustus 2024

PUISI : Kapan cinta ini bisa terucap?

 

Di bawah langit yang biru dan tenang,
Di antara pepohonan yang berbisik lembut,
Cinta ini tumbuh seperti tunas di musim semi,
Diam-diam jatuh cinta pada bayangmu,
Tapi kata-kata terperangkap dalam kesunyian.

Kita berjalan di bawah naungan dedaunan,
Merasa ada getaran yang tak terucap,
Seperti angin yang menyentuh daun dengan lembut,
Namun tak ada suara, hanya desir yang samar,
Cinta bergejolak di dalam dada, menunggu waktu yang tepat.

Setiap kali mata kita bertemu,
Aku merasakan ada sesuatu yang tak terbantah,
Seperti sinar matahari yang menyusup di celah hutan,
Namun kita tetap terdiam, tak tahu harus berkata apa,
Tak bisa mengatakan cinta yang sesungguhnya.

Di bawah cakrawala yang membentang jauh,
Aku bertanya pada alam yang bisu,
Kapan cinta ini bisa terucap?
Kapan hati kita bisa bersatu dalam nyata?
Sementara itu, cinta ini tetap tersembunyi,
Di balik rimbunnya hutan persahabatan yang kita jaga,
Menanti saat di mana semua keraguan menghilang,
Dan cinta yang sebenarnya akhirnya terucap,
Dalam bisikan angin yang lembut, dalam alunan alam yang indah.

PUISI : Berharap Kau Akan Kembali.

Di antara hutan yang hijau dan teduh,

Angin berbisik tentang kenangan yang hilang,
Rindu ini tumbuh seperti bunga liar,
Mencari jejakmu di setiap sudut alam.

Kita dulu berjalan bersama di bawah langit biru,
Berbagi tawa di antara pepohonan rindang,
Teman, sahabat, lalu menjadi lebih,
Namun kini, kau menghilang entah ke mana.

Burung-burung berkicau di pagi yang sepi,
Seolah membawa kabar dari jauh,
Tapi tak ada suaramu, tak ada pesan,
Hanya sunyi yang menjawab panggilan hatiku.

Di tepian sungai yang mengalir tenang,
Aku menanti dengan harap yang samar,
Apakah kau akan kembali, sahabat yang kucinta?
Ataukah rindu ini harus kukubur di balik bayang?

Alam ini menjadi saksi bisu,
Tentang cinta yang tumbuh dari persahabatan,
Dan kini, dalam sepi yang tak berujung,
Aku terus menunggu, berharap kau akan kembali.

Sabtu, 24 Agustus 2024

PUISI : LUKA


Di tepi senja yang meredup perlahan,
Hatiku patah dalam rintih yang tak terucap,
Dipaksa berpisah dari cinta yang menggenggam,
Seperti bunga yang layu sebelum mekar sempurna.

Rasa sakit ini menggulung jiwa,
Seperti ombak yang menghantam karang,
Meski waktu terus berlalu tanpa ampun,
Rindu padamu tetap merajut luka, tak kunjung hilang.


 

PUISI : Rindu

 


Dalam senyap malam yang menelusup jiwa,
Rindu padamu mengalir seperti sungai,
Mengisi relung hati yang kosong tanpa suara,
Setiap detik berbisik namamu, tanpa henti, tanpa usai.

Bagai bintang yang hilang di langit luas,
Aku mencarimu dalam gelap yang tak berujung,
Rindu ini, teramat dalam, tak terukur,
Menunggu sinar cintamu kembali menyusur.

PUISI : Mungkin Kau Takkan Pernah Kembali.

 

Di tepian lautan yang membentang luas,
Cahaya jingga di langit senja memeluk ombak,
Seperti kenangan kita yang tak pernah pudar,
Aku berdiri di sini, menanti dalam harap.

Dulu, kita berjanji sehidup semati,
Namun takdir berkata lain, memisahkan kita,
Meski perpisahan ini tak pernah kita kehendaki,
Kenyataan membawa kita pada jalan yang berbeda.

Engkau kini menjadi wanita karir yang sukses,
Di puncak dunia, namun di luar jangkauan cintaku,
Tak pernah sekalipun pesanmu hadir,
Meski rindu terus menggerogoti hati yang sepi.

Aku tahu, cinta kita tak pernah diucap berakhir,
Tapi jarak dan waktu merajut perpisahan tak terlihat,
Perpisahan yang tak pernah diharapkan,
Namun mengikat kita dalam keheningan yang pahit.

Lautan ini menjadi saksi bisu,
Tentang janji yang pernah terucap,
Dan kini, dalam jingga yang menghilang,
Aku menunggu dalam rindu dan pilu,
Menantikan saat kau kembali,
Meski hanya dalam kenangan yang samar,
Atau dalam bayang-bayang yang tak pernah nyata.

Aku tetap di sini, mencintaimu dalam diam,
Di bawah langit yang terus berubah warna,
Menanti, meski tak tahu kapan,
Karena rindu ini tak pernah surut,
Seperti ombak yang terus menghantam pantai,
Meski tahu, mungkin kau takkan pernah kembali.


PUISI : Cahaya Kasih-Mu.

 

Di bawah langit biru yang terbentang luas,
Gunung-gunung berdiri megah, hijau membentang,
Angin sepoi-sepoi membelai dedaunan,
Alam berbicara dalam bisikan lembut,
Tentang keagungan Sang Pencipta yang tak terhingga.

Dalam keindahan ini, aku terbaring lemah,
Menatap langit dengan harap dan pasrah,
Sakit yang menggenggam tubuhku erat,
Menghantar diriku pada kepasrahan total,
Kepada-Mu, Tuhan yang Maha Kuasa.

Aku berharap pada kesembuhan yang Engkau titipkan,
Namun juga berserah pada takdir yang Kau gariskan,
Dalam kepasrahan ini, dosa-dosa masa lalu membayang,
Seperti bayang-bayang senja yang tak mau pergi,
Mengingatkan aku akan setiap langkah yang keliru.

Di dalam hati yang rapuh ini,
Teringat wajah kekasih yang dulu menemani,
Hari-hari terakhir bersamanya,
Saat ia menoleh berulang kali,
Seolah tak tega meninggalkan cinta yang terukir di hati.

Wajahnya hadir di antara doa-doaku,
Membawa kenangan yang tak pernah pudar,
Bagaimana ia pergi dengan langkah berat,
Menoleh, menatapku dengan mata yang penuh duka,
Seperti daun yang enggan jatuh dari rantingnya.

Tuhan, di bawah langit-Mu yang luas,
Aku menyerahkan segala yang ada padaku,
Menerima apa pun yang Engkau takdirkan,
Apakah sembuh atau bertemu dengan-Mu,
Segalanya kupasrahkan dalam cinta-Mu yang tak terbatas.

Dan meski kenangan itu terus menggugah hati,
Aku tahu, Engkau adalah yang Maha Penyayang,
Dalam keindahan alam ini, aku menemukan damai,
Dalam kepasrahan, aku menemukan cahaya kasih-Mu.


Senin, 19 Agustus 2024

PUISI : Marah kita adalah bahasa cinta

Di bawah langit yang berwarna jingga,
Di antara gemuruh ombak yang tiada henti,
Seperti itu cinta kita berkobar,
Menyatu dalam riuh dan sepi.

Setiap kali kita bertemu,
Seperti badai yang menerjang daratan,
Kata-kata tajam saling dilempar,
Namun di balik amarah, ada cinta yang terpendam.

Pertengkaran kita, bak angin kencang di padang luas,
Menghantam, menghempas, tapi tak pernah runtuh,
Karena di dalam hati yang dalam,
Kita tetap berlabuh pada cinta yang tak pernah padam.

Meski hari-hari kita selalu diwarnai dengan riak,
Rindu kita justru semakin menggebu,
Setiap pertemuan penuh dengan api,
Namun hati tak pernah ingin berpisah, selalu ingin kembali.

Marah kita adalah bahasa cinta,
Yang terucap dalam deru angin malam,
Semakin kita saling melukai,
Semakin hati ini tak mau lepas,
Karena rindu selalu datang,
Seperti hujan yang menyirami tanah kering,
Menumbuhkan cinta yang semakin dalam,
Membuat kita tak bisa saling menghindar,
Karena di balik semua pertengkaran,
Ada kasih sayang yang tak pernah pudar.

Kita adalah badai dan pelangi,
Yang selalu datang setelah hujan,
Tak peduli seberapa keras kita bertikai,
Di dalam hati kita tetap saling merindukan,
Semakin marah, semakin cinta terasa,
Dan kita tahu, kita tak akan pernah ingin berpisah.


 

PUISI : Menanti Jawab di Antara Bisikan Angin,

 


Di lembah hijau yang diselimuti kabut pagi,
Di mana bunga mekar dalam harmoni alam,
Tumbuh cinta yang begitu agung,
Hingga semua mata menatap dengan iri yang terpendam.

Mereka berdua, seperti gunung dan laut,
Bersatu dalam gelombang dan bayang,
Namun ada keraguan yang terpendam dalam kalbu,
Perbedaan yang hanya mereka yang tahu,
Seperti ombak yang menghempas karang,
Cinta mereka tumbuh, lalu tenggelam,
Silih berganti, di bawah langit yang berubah warna.

Dibalik senyum yang mereka pamerkan,
Ada sejuta tekanan yang menghimpit hati,
Bersama dalam harapan yang menggantung,
Namun adat dan ketentuan menuntut mereka berpisah.

Berpisah, berpisah, suara itu terus menggema,
Namun hati mereka tetap berharap untuk bertahan,
Seperti pohon tua yang berakar kuat,
Di tengah badai yang mengguncang daratan.

Haruskah mereka mengalah pada dunia?
Atau bertahan dalam cinta yang tak terucapkan?
Di tengah gemuruh nasib yang tak berpihak,
Mereka berdiri di persimpangan takdir,
Menanti jawab di antara bisikan angin,
Apakah mereka harus mengalah,
Atau bertahan dalam cinta yang abadi,
Meski seluruh alam menuntut perpisahan?


Puisi : Antara Cinta atau Kehampaan.

Di balik rimbun dedaunan hijau,

Di antara gemerisik angin malam,
Ada cinta yang tumbuh dalam diam,
Seperti embun yang perlahan meresap ke bumi.

Aku mencintaimu, dalam bayang yang sunyi,
Seperti mentari yang sembunyi di balik awan,
Namun ketika sinarmu mulai menyapa,
Hatiku justru terjebak dalam keraguan.

Apakah kita dapat bersatu dalam pelukan?
Atau hanya akan terpisah oleh jarak dan restu yang samar?
Langkahku bimbang, meski hatiku tak menolak,
Namun, masa depan tak mudah ditebak.

Aku ingin merengkuh cintamu,
Tapi takut terluka oleh kemungkinan yang tak pasti,
Haruskah aku terus melangkah maju,
Atau berpaling, menyimpan cinta ini dalam hati?

Aku mencintaimu, namun ragu memilikimu,
Seperti senja yang ragu antara siang dan malam,
Di persimpangan ini aku berdiri,
Mencari arah, antara cinta atau kehampaan.

Puisi : Haruskah aku bertahan, atau biarkan kenangan hilang?

 

Dalam senja yang merunduk pilu,

Di bawah langit kelabu yang murung,
Aku terjebak antara harap dan ragu,
Menyimpan cinta yang terpendam di relung.

Sudah bertahun kau tinggalkan jejak,
Namun hatiku tetap menggenggam bayangmu,
Seperti angin yang tak henti menyentuh lembah,
Aku berharap, walau tahu harapan itu semu.

Ada dia di sampingmu kini,
Bayangan yang tak mungkin kau lepas,
Aku di sini, berdiri sendiri,
Di antara pilihan, bertahan atau lepas.

Haruskah aku menunggu janji yang tak pasti?
Atau menyerah pada rasa yang kian layu?
Alam pun berbisik, dalam kesenduan ini,
Bahwa kadang cinta tak harus memiliki.

Tapi hati ini tak pernah mengenal lelah,
Dalam diam, dalam sunyi yang panjang,
Aku bertanya pada malam yang resah,
Haruskah aku bertahan, atau biarkan kenangan hilang?

PAJAK. RPP IPS tentang Pajak ( Lembaga Keuangan untuk Kesejahteraan Rakyat)

 

Lembaga Keuangan untuk Kesejahteraan Rakyat

Nama

Drs. Sumarno

Jenjang/Kelas

SMP / 8

Sekolah

SMPN 8 Malang

Mapel

IPS

Alokasi waktu

3 JP ( 1 X pertemuan )

Jumlah siswa

32 Siswa

Fase

D

Model pembelajaran/metode

Think, pair, share

Sarana dan prasarana

·       Komputer/Laptop

·       Koneksi Internet

·       HP

·       Kertas besar, spidol,selotip

·       Peta persebaran hasil tambang di Indonesia.

Target peserta didik

Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar

Profil pelajar Pancasila

Bernalar kritis, Kreatif, Kebhinekaan global.

 

 

Domain mapel

Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan lembaga keuangan.

2. Peserta didik dapat menganalisis manfaat lembaga keuangan

Pertanyaan panduan

 

1.      Mengapa perlu lembaga keuangan?

2.      Apa lembaga keuangan non bank itu?

3.      Mengapa lembaga keuangan perlu membayar pajak ? 

 

Pendahuluan

1.                 Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.

2.                 Guru dan peserta mengondisikan pembelajaran.

 

Apersepsi : Peserta didik melihat gambar lembaga keuangan yang ditampilkan oleh guru. Selain itu, Guru dapat menanyakan kepada  peserta didik “Apakah kalian pernah mengunjungi Bank?

Apa transaksi yang pernah kalian lakukan?”. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berbagi pengalamannya. Hal tersebut dapat

membatu peserta didik memahami materi yang akan dipelajari.

1.      Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memaksimalkan

layanan perbankan untuk menunjang kemampuan finansial contohnya

investasi dan menabung.

2.      Peserta didik  dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan

pembelajaran dalam  Tema 03.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan 53 dan 54 tentang lembaga keuangan di Indonesia. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

 

Motivasi: Dengan adanya lembaga keuangan, kehidupan akan lebih tertata dan dapat terlaksana dengan baik karena adanya suatu aturan atau norma yang mengatur tingkah laku masyarakat agar hubungan antara manusia di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

 

Kegiatan inti

3.      Guru menjelaskan petunjuk Lembar Aktivitas 17 terkait penjelasan Jenis lembaga keuangan dan contohnya. Pada aktivitas 18, Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk mandiri dalam tentang materi lembaga keuangan salah satunya lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

4.      Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan materi terkait perkoperasian di Indonesia. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menganalisis pengaruh perkoperasian di Indonesia.

5.      Apakah koperasi memiliki pajak?

Secara umum, besaran pajak koperasi yang harus dibayar ditentukan berdasarkan tarif pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Tarif pajak ini berbeda-beda tergantung besaran omset dan laba fiscal koperasi yang berbeda juga.

6.      Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman peserta

didik bahwa setiap kondisi alam memiliki pengaruh terhadap aktivitas

kehidupan masyarakat. Proses tukar menukar hasil dapat dilakukan dalam

waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta

didik terkait hasil identifikasi.

7.      Secara interaktif guru  mengaitkan hasil

identifikasi dengan jenis-jenis lembaga keuangan.

Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah

Setelah peserta didik mengidentifikasi berbagai aturan yang ada di dalam

Masyarakat, selanjutnya guru mendorong peserta didik mengajukan

berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS.

Beberapa pertanyaan yang diajukan,

1.      Mengapa lembaga keuangan menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung perekonomian di Indonesia?

2.      Bagaimana peran lembaga keuangan dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di Indonesia?

3.      Mengapa dalam lembaga keungan harus ada pajak penghasilan ?

4.     Apa fungsi dari pajak yang dipungut dari lembaga keuangan ?

Peserta Didik Mengelola Informasi

·         Peserta didik dapat melihat gambar/video yang dipersiapkan oleh guru untuk mengetahui jenis lembaga keuangan di Indonesia atau persiapan lembaga keuangan menghadapi tantangan global.

·         Guru memfasilitasi sumber lain misalnya memberikan tautan internet yang mendukung penjelasan dan pendalaman sumber belajar.

·         Contoh tautan : Persiapan Perbankan dan SDM Hadapi Ekonomi Digital  https://youtu.be/B4OCqa_VrEY dan https://www.bi.go.id/

·         Untuk memperoleh informasi lebih luas, peserta didik juga dapat melakukan browsing tentang berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan lembaga keuangan dalam menunjang perekonomian di masyarakat. Guru dapat memberikan beberapa tautan berita atau artikel yang memberikan informasi Indonesia terbaru.

·         Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dilakukan dengan Think Pair Share dalam pemecahan masalah.

Think (Berpikir)

·         Guru memberikan penjelasan terkait materi dan penugasan yang akan diselesaikan.

·         Peserta didik diarahkan untuk memperdalam materi dengan mencari tambahan materi dari buku, internet, atau bahan ajar  lainnya.

·         Peserta didik mempunyai kesempatan 5 menit untuk mempersiapkan jawaban secara individu. Pada tahap ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian peserta didik.

Pair (Berpasangan)

·         Guru mendampingi peserta didik dalam pembentukan kelompok. Kelompok kecil terdiri dari 2 orang atau berpasangan secara bebas, namun diutamakan teman satu bangku.

·         Peserta didik secara berpasangan melakukan diskusi untuk membahas jenis lembaga keuangan bank dan contohnya. Tahap ini mengajarkan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi atau kerja sama.

Share (Berbagi)

·         Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan dan melakukan diskusi dengan kelompok lainnya. Apabila terdapat perbedaan dapat ditambahkan pada hasil diskusi.

·         Pada tahap ini peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kemampuan mengomunikasikan hasil diskusi dengan baik.

·         Guru dan peserta didik bersama-sama menarik kesimpulan terkait  lembaga keuangan bank di Indonesia agar menemukan hasil kesepakatan diskusi.

·         Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.

·         Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar  peserta didik (kegiatan belajar).

·         Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik.

Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide

·         Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya.

·         Peserta didik secara mandiri mampu melaporkan wawancara yang dilakukan dengan orang lain yang memahami kegiatan keuangan sistem asuransi atau perbankan.

·         Guru mengajak peserta didik untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dengan melakukan wawancara dengan pihak lain.

Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi

1.      Dalam kelas atau melalui media berbasis internet peserta didik mengomunikasikan hasil pengolahan informasi.

2.      Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran

3.      Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.

4.      Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Penutup

Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis.

Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Sikap

• Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?

• Inspirasi dari pembelajaran tentang lembaga sosial dalam hidup saya adalah…..

Pengetahuan:

• Apakah aku sudah mampu mengidentifikasi lembaga keuangan ?

• Mengapa harus ada pajak dalam lembaga keuangan?

• Bagaimana jika tidak membayar pajak ?

Keterampilan :

• Apakah aku sudah berhasil membuat esai/poster/karya lainnya tentang lembaga sosial?

Refleksi dapat dilakukan dengan cara lain, misalnya menuliskan hasil kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Peserta didik dapat menuliskan pandangan yang diperoleh setelah mempelajari materi.

Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang pembanguan Indonesia dalam bidang perekonomian.

Peserta didik dapat membaca artikel yang berhubungan dengan kondisi perekonomian masyarakat saat ini.

Doa dan penutup

Siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya

 

Pengayaan remedial

Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:

1.        pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,  disesuaikan dengan gaya belajar siswa;

2.        pemberian bimbingan secara perorangan;

3.        pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas

atau latihan sesuai dengan kemampuannya; pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah tuntas dalam pembelajaran

4.        Materi di bawah ini merupakan informasi penting yang dapat digunakan untuk mengembangkan kompetensi yang dipelajari peserta didik dalam buku teks. Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajawali Press.

Penilaian

1.        Penilaian ditekankan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2.        Guru dapat menilai dengan teknik tes dan nontes. Soal tes dikembangkan secara terstandar dan bertingkat. Soal tidak hanya mengukur kemampuan tingkat rendah, tetapi menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan tes, unjuk kerja, dan proyek.

3.        Penilaian formatif melalui tugas, dan kuis.

4.        Penilaian proyek yang dikerjakan peserta didik.

5.        Penilaian sikap dilakukan melalui observasi dan jurnal penilaian sikap.

Bahan bacaan peserta didik

Supardi dkk tahun 2021, Buku siswa IPS, Jakarta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.

Kata kunci  /            glosarium

Apakah koperasi memiliki pajak?

Secara umum, besaran pajak koperasi yang harus dibayar ditentukan berdasarkan tarif pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Tarif pajak ini berbeda-beda tergantung besaran omset dan laba fiscal koperasi yang berbeda juga.

Pembagian SHU koperasi apakah kena pajak?

Sisa Hasil Usaha koperasi yang berasal dari kegiatan usaha yang semata-mata dari dan untuk anggota sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf a sampai dengan huruf g tersebut di atas, tidak termasuk sebagai Obyek Pajak Pajak Penghasilan bagi koperasi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf e Undang-undang Pajak

Daftar Pustaka

1.     Supardi dkk tahun 2021, Buku siswa IPS, Jakarta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.

2.     Supardi dkk tahun 2021, Buku Panduan Guru SMP Kelas VIII Jakarta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.

3.     Balai Pustaka, Kamus besar bahasa Indonesia. edisi ke 5 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2018

 

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 8 Malang                                                            Guru Mata Pelajaran IPS

 

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.                                                                                 Drs Sumarno.

NIP. 19661116 199003 2 009                                                              NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1

Lembar Kerja Siswa

 

Satuan Pendidikan                  : SMP Negeri 8 Malang

Mata Pelajaran                        : IPS

Kelas/Semester                        : VIII / Genap

Materi                                      : Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi

  Sub pokok bahasan              : Lembaga Keuangan untuk Kesejahteraan Rakyat

 

Alokasi Waktu                        : 4 JP (2 Pertemuan )

 

 

I.     Kerjakan dengan kelompok yang sudah kalian bentuk.

 

Aktivitas Kelompok

 

1.      Bentuklah kelompok dengan anggota 2-3 orang.

2.      Diskusikan tentang peranan lembaga  keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank berikut

3.      Lembaga BANK terdiri dari :

(Kel 1) bank sentral,

(kel 2) bank perkriditan rakyat (BPR),

(kel 3) bank umum,

(kel 4). bank umum milik negara,

(kel 5) bank umum milik swast anasional,

(6) bank umum milik swasta asing,

(7) bank umum milik campuran, Lembaga bukan bank :

(8). lembaga pembiayaan,

(9). asuransi,

(10) koperasi

(11) DJP ( Direktorat jendral  pajak/ ditjen pajak)  

(12) Apa fungsi dari pajak yang dipungut dari lembaga keuangan

4.      Setiap kelompok mengerjakan sesuai dengan tema kelompoknya

5.      Gunakan sumber-sumber belajar yang relevan.

6.      Jelaskan peran dan fungsi masing-masing lembaga tersebut disertai contohnya.

7.      Diskusikan dengan model Think, Pair, share.

8.      Presentasikan hasil kerjamu kepada kelompok lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: Lembar Aktivitas individu 

Untuk memahami materi koperasi lebih lanjut, carilah informasi tambahan
dari buku atau media internet. 
1. Carilah materi tentang yang berkaitan dengan koperasi!
a. tujuan koperasi
b. prinsip koperasi
c. jenis dan contoh koperasi.
d. pajak dalam koperasi
e. bagaimana pengaruh adanya koperasi bagi kelangsungan kehidupan masyarakat?
2. Catat hasil pekerjaanmu di lembar kerja.
3. Tukarkan hasil pekerjaanmu dengan teman sebangkumu.
4. Mintalah masukan dan bimbingan guru.