PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM
SEKOLAH :
SMPN 8 Malang
NAMA GURU :
Drs. Sumarno
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS / SEMESTER / FASE : IX / 1 / D
ALOKASI WAKTU :
2 X (3 x 45) menit
MATERI :
Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap
Penjajah (Kota Malang – Sejarah Hamid Rusdi)
|
IDENTIFIKASI
|
Peserta
Didik
|
1. Kemampuan Awal
- Sebagian
besar murid sudah memahami konsep keragaman sosial dan budaya di
Indonesia, termasuk perbedaan latar belakang masyarakat Malang pada
masa kolonial.
- Beberapa
murid memiliki pengetahuan dasar tentang sejarah lokal, namun
membutuhkan penjelasan tambahan tentang tokoh dan peristiwa spesifik
seperti Hamid Rusdi.
2. Karakteristik
Peserta Didik
- Murid
berasal dari beragam latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan agama,
sehingga pengalaman dan pengetahuan awal berbeda-beda.
- Tingkat
motivasi belajar bervariasi; sebagian aktif bertanya, sebagian lain
lebih pasif.
- Kemampuan
literasi dan pemahaman bacaan juga berbeda, terutama terkait teks
sejarah.
3. Kebutuhan Khusus
- Terdapat
1 murid ABK ringan yang memerlukan pendekatan lebih fleksibel dan
pendampingan dalam memahami materi.
- Terdapat
2 murid dengan kemampuan literasi di bawah rata-rata, membutuhkan
bantuan tambahan dalam membaca teks sejarah dan menyimpulkan
informasi.
4. Strategi
Diferensiasi
- Media
Visual dan Video
- Menyediakan
video sejarah, peta, dan ilustrasi tentang perlawanan rakyat
Malang dan tokoh Hamid Rusdi, khususnya untuk murid visual.
- Pendampingan
Tambahan
- Memberikan
pendampingan individual atau kelompok kecil bagi murid ABK dan
murid dengan literasi rendah untuk mempermudah pemahaman.
- Proyek
Kelompok Lintas Kemampuan
- Mengorganisasi
kelompok heterogen yang menggabungkan murid dengan kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah.
- Proyek
bisa berupa presentasi, peta sejarah lokal, atau dramatization
perlawanan rakyat Malang, sehingga setiap murid dapat berkontribusi
sesuai kemampuannya.
|
|
Materi
Pelajaran
|
1. Pengetahuan Faktual
Materi faktual mencakup informasi dasar yang dapat
dikenali secara langsung oleh peserta didik. Dalam konteks ini, pengetahuan
faktual mencakup:
- Definisi integrasi bangsa sebagai kesatuan yang
utuh dari berbagai unsur sosial, budaya, dan wilayah dalam satu negara.
- Fakta mengenai dampak negatif narkoba terhadap
kehidupan remaja, seperti kesehatan, prestasi, dan hubungan sosial.
- Informasi tentang lembaga yang berperan dalam
menjaga keutuhan bangsa dan pemberantasan narkoba, seperti BNN, Polri,
dan Kementerian Sosial.
- Data kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan
pelajar yang menjadi ancaman terhadap generasi penerus bangsa.
2. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan ini berkaitan dengan pemahaman tentang
konsep dan keterkaitannya dalam suatu sistem. Dalam materi ini, mencakup:
- Konsep integrasi sosial dan nasionalisme
sebagai bagian dari upaya membangun persatuan di tengah keberagaman.
- Konsep peran individu (pelajar), komunitas
(masyarakat, sekolah, keluarga), dan pemerintah dalam membina semangat
kebangsaan.
- Konsep penyalahgunaan narkoba sebagai bentuk
penyimpangan sosial yang mengganggu harmoni dan merusak integrasi
sosial.
3. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan ini mencakup tahapan atau cara melakukan
sesuatu yang sistematis. Materi yang termasuk di dalamnya antara lain:
- Prosedur mengenali dan menolak ajakan terhadap
narkoba atau perilaku menyimpang lainnya.
- Langkah-langkah menyusun kampanye atau
deklarasi Sekolah Bersih Narkoba.
- Cara menyampaikan laporan atau informasi kepada
pihak berwenang jika menemukan indikasi penyalahgunaan narkoba.
- Teknik membangun jejaring komunitas yang
mendukung integrasi bangsa dan gaya hidup positif.
4. Pengetahuan Metakognitif
Jenis pengetahuan ini mencakup kesadaran dan
pemahaman siswa terhadap cara berpikir, belajar, dan merefleksi tindakan.
Dalam pembelajaran ini, dapat mencakup:
- Kesadaran akan pentingnya peran diri dalam
menjaga keharmonisan lingkungan sekolah sebagai bagian dari integrasi
sosial.
- Kemampuan mengevaluasi dampak perilaku
menyimpang terhadap diri sendiri, keluarga, dan bangsa.
- Strategi pribadi dalam menjaga diri dari
pengaruh negatif, seperti memilih teman yang positif dan aktif dalam
kegiatan sosial.
- Kemampuan merancang solusi terhadap masalah
integrasi dan penyalahgunaan narkoba melalui kegiatan kolaboratif.
|
|
Dimensi Profil Lulusan (DPL)
|
Pilihlah
dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran
|
|
|
|
DPL 1
Keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
DPL 2
Kewargaan
DPL 3
Penalaran Kritis
DPL 4
Kreativitas
|
DPL 5
Kolaborasi
DPL 6
Kemandirian
DPL 7
Kesehatan
DPL 8
Komunikasi
|
|
|
DESAIN
PEMBELAJARAN
|
Capaian
Pembelajaran
|
Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan
internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
di era digital, serta potensi Indonesia menjadi
negara maju
|
|
Lintas
Disiplin Ilmu
|
1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
- Keterkaitan:
Menanamkan nilai-nilai kebangsaan, hak dan kewajiban warga negara, serta
pentingnya partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Integrasi:
Memperkuat pemahaman tentang peran pelajar sebagai warga negara dalam
menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa, termasuk sikap menolak narkoba
sebagai bentuk bela negara.
2. Bahasa Indonesia
- Keterkaitan:
Mengembangkan kemampuan menyampaikan gagasan melalui teks pidato,
poster, esai, dan kampanye.
- Integrasi: Siswa
bisa menulis teks persuasif bertema “Menolak Narkoba, Menjaga
Persatuan”, atau membuat slogan kampanye integrasi bangsa dan gaya hidup
sehat.
3. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
- Keterkaitan:
Menjelaskan efek zat adiktif seperti narkoba terhadap tubuh manusia.
- Integrasi: Siswa
memahami bahwa narkoba bukan hanya masalah hukum dan sosial, tapi juga
masalah kesehatan yang merusak otak, saraf, dan sistem tubuh.
4. BK (Bimbingan dan Konseling)
- Keterkaitan:
Mendukung aspek pengembangan karakter, pengendalian diri, dan
pengambilan keputusan yang sehat.
- Integrasi:
Memberi ruang bagi siswa untuk refleksi diri, membuat keputusan positif,
dan mencari bantuan ketika menghadapi tekanan sosial.
5. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
- Keterkaitan:
Penggunaan teknologi dalam menyampaikan pesan-pesan sosial.
- Integrasi: Siswa
bisa membuat video pendek, infografis digital, atau presentasi
multimedia tentang bahaya narkoba dan pentingnya menjaga keutuhan
bangsa.
|
|
Tujuan
Pembelajaran
|
5.
Peserta didik dapat menjelaskan
pengertian integrasi bangsa dan ancaman terhadapnya, termasuk bahaya narkoba,
secara lisan atau tertulis.
6.
Peserta didik dapat
mengidentifikasi peran individu, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga
integrasi bangsa berdasarkan studi kasus yang disediakan.
7.
Peserta didik dapat menganalisis
dampak penyalahgunaan narkoba terhadap keutuhan bangsa melalui diskusi
kelompok.
8.
Peserta didik dapat merancang satu
bentuk kampanye Sekolah Bersih Narkoba (ASBN) sebagai upaya
menjaga integrasi sosial di lingkungan sekolah.
9.
Peserta didik dapat menyimpulkan
pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga keutuhan bangsa melalui
refleksi individu.
|
|
Topik
Pembelajaran
|
"Menjaga Keutuhan Bangsa melalui Peran Aktif
dan Gaya Hidup Sehat: Tolak Narkoba, Satukan Indonesia"
Topik ini menggabungkan nilai-nilai kebangsaan dan
partisipasi sosial dengan gerakan anti-narkoba, serta mendorong peserta didik
untuk aktif dalam menjaga integrasi sosial di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
|
|
Praktik
Pedagogis
|
Pendekatan
• Student-Centered Learning (SCL)
Pembelajaran berpusat pada murid, mengaitkan nilai perjuangan Hamid Rusdi
dengan aksi nyata siswa dalam menjaga diri dan sekolah dari ancaman narkoba.
Metode Pembelajaran
• Diskusi Kelompok
- Menganalisis perlawanan rakyat Malang dan
menghubungkannya dengan bentuk “perlawanan modern” terhadap ancaman
narkoba di sekolah.
- Diskusi nilai keberanian, ketegasan, dan
solidaritas masyarakat Malang dalam melawan penjajah.
• Project-Based Learning
- Proyek membuat karya kampanye “Perlawanan
Generasi Muda: Melawan Penjajah Masa Lalu dan Narkoba Masa Kini”.
- Produk dapat berupa poster, video pendek, peta
sejarah + pesan anti narkoba, atau drama perjuangan Hamid Rusdi yang
diakhiri pesan ASBN.
• Presentasi
- Kelompok menyampaikan hasil proyek dan narasi
persamaan antara perjuangan Hamid Rusdi melawan penjajah dengan
perjuangan pelajar melawan narkoba.
• Refleksi
- Murid menuliskan atau merekam refleksi singkat:
“Apa nilai perjuangan Hamid Rusdi yang bisa saya terapkan untuk menolak
narkoba dan menjaga teman-teman?”
• Simulasi Sosial (Role Play)
- Rekonstruksi sederhana peristiwa perlawanan
rakyat Malang.
- Disambungkan dengan simulasi “cara menolak
ajakan narkoba dengan tegas”.
Strategi Diferensiasi
• Konten
- Menyediakan teks sejarah lokal Malang dengan
tiga versi: teks panjang, teks ringkas, dan versi ilustrasi visual.
- Menambahkan bacaan ringan tentang bahaya
narkoba dan peran pelajar dalam ASBN, sesuai tingkat literasi murid.
• Proses
- Pendampingan individu bagi murid dengan
kebutuhan khusus atau literasi rendah dalam memahami peristiwa sejarah
dan pesan ASBN.
- Pemberian panduan langkah-langkah yang lebih
sederhana dalam proyek bagi murid yang membutuhkan.
• Produk
- Murid bebas memilih karya akhir: poster
sejarah + pesan anti narkoba, vlog kampanye ASBN, artikel
pendek sejarah Hamid Rusdi, atau drama perjuangan + slogan ASBN.
· Strategi Diferensiasi dan
Inklusi
- Murid ABK: diberikan lembar kerja sederhana dan pendampingan.
- Murid cepat belajar: diminta menjadi mentor kelompok.
- Murid dengan gaya belajar visual: diberikan infografis.
- Murid kinestetik: terlibat aktif dalam proyek.
|
|
Kemitraan
Pembelajaran
|
1. Orang Tua/Wali Murid
- Peran: Mendukung nilai-nilai kebangsaan dan gaya hidup
sehat di rumah, serta berdiskusi dengan anak tentang bahaya narkoba dan
pentingnya persatuan.
- Bentuk Keterlibatan:
Mengisi lembar refleksi bersama anak, menjadi narasumber pengalaman
keluarga dalam menjaga keharmonisan sosial.
2. BNN (Badan Narkotika Nasional)/Polsek setempat
- Peran: Memberikan penyuluhan langsung kepada siswa
mengenai bahaya narkoba dan peran negara dalam pencegahannya.
- Bentuk Keterlibatan:
Narasumber dalam kegiatan ASBN di sekolah, mitra dalam kegiatan kampanye
anti-narkoba atau deklarasi sekolah.
3. Komite Sekolah
- Peran: Mendukung kebijakan sekolah dalam menerapkan
Sekolah Bersih Narkoba dan pembinaan karakter kebangsaan.
- Bentuk Keterlibatan:
Membantu penyediaan fasilitas kampanye, menjadi fasilitator kegiatan
kolaboratif antara sekolah dan orang tua.
4. Guru BK dan Wali Kelas
- Peran: Menguatkan nilai refleksi diri, pendampingan
emosional, dan konseling dalam proses pembelajaran sosial.
- Bentuk Keterlibatan:
Membimbing siswa dalam proyek refleksi dan kegiatan aksi nyata
integritas serta anti-narkoba.
5. Siswa (Sebaya/OSIS/MPK)
- Peran: Menjadi agen perubahan dan panutan dalam
menjaga integrasi sosial di sekolah.
- Bentuk Keterlibatan:
Mengorganisasi kampanye ASBN, membuat konten edukatif, atau
menyelenggarakan “Deklarasi Anti-Narkoba”.
|
|
Lingkungan
Pembelajaran
|
1. Ruang Fisik
- Ruang Kelas Kolaboratif: Kursi
dan meja disusun fleksibel agar siswa dapat berdiskusi, presentasi
kelompok, dan refleksi bersama.
- Aula/Selasar Sekolah: Tempat
untuk pameran poster, deklarasi ASBN, atau gelar karya kampanye
integritas dan anti-narkoba.
- Perpustakaan/Sudut Literasi: Ruang
mencari referensi tentang isu integrasi bangsa dan bahaya narkoba.
- Ruang BK: Tempat
aman bagi siswa untuk berkonsultasi secara personal tentang tekanan
sosial dan keputusan sehat.
2. Budaya Belajar
- Budaya Reflektif:
Mendorong siswa mengevaluasi nilai kebangsaan dan sikap pribadi terhadap
pengaruh lingkungan.
- Budaya Kolaboratif dan Inklusif: Semua
siswa aktif terlibat, saling menghargai, dan bekerja sama tanpa diskriminasi.
- Budaya Aktif dan Positif:
Menumbuhkan semangat partisipasi, ekspresi ide, serta menjauhi perilaku
negatif seperti bullying atau penyalahgunaan zat.
|
|
Pemanfaatan
Digital
|
2. Ruang Virtual
- Google Classroom / Microsoft Teams: Untuk
mengunggah materi, tugas, forum diskusi, dan penilaian reflektif secara
daring.
- Padlet / Jamboard: Media
kolaboratif untuk menyusun ide kampanye atau membuat peta konsep
integrasi bangsa dan bahaya narkoba.
- YouTube / Canva / TikTok (terkendali):
Sebagai sarana kreatif membuat dan menyebarkan pesan edukatif siswa
tentang gaya hidup sehat dan toleransi.
|
|
PENGALAMAN
BELAJAR
|
AWAL
(tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal
berkesadaran, bermakna, menggembirakan)
|
|
1. Orientasi yang
Bermakna (3 menit)
Guru
menyapa siswa dengan ramah, mengecek kehadiran, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran secara singkat:
“Hari
ini kita akan belajar bagaimana peran kita sebagai pelajar, serta peran
masyarakat dan pemerintah dalam menjaga persatuan bangsa—dan kenapa hal itu
penting dalam mencegah bahaya narkoba di sekolah dan masyarakat.”
2. Apersepsi yang Kontekstual (5 menit)
Guru
memutar cuplikan video pendek atau menampilkan berita aktual tentang kasus
narkoba di kalangan remaja yang menyebabkan konflik sosial atau rusaknya
solidaritas.
Kemudian guru bertanya:
“Apa
dampak dari kasus ini terhadap masyarakat dan bangsa kita? Apa yang bisa kita
lakukan agar sekolah dan lingkungan kita tetap bersih dari narkoba?”
3. Motivasi yang
Menggembirakan (5 menit)
Guru
membagi siswa ke dalam kelompok kecil dan memberi tantangan ringan:
“Nanti
di akhir pelajaran, kalian akan membuat mini kampanye atau slogan kreatif
bertema 'Bersatu Tolak Narkoba, Jaga Bangsa Kita'. Siapkah kalian
menjadi agen perubahan hari ini?”
Guru
menutup pembukaan dengan semangat positif, lalu mengarahkan siswa memasuki
kegiatan inti.
|
|
INTI
|
|
Pada
tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami,
mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran
berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
|
|
Memahami
(Bermakna, Berkesadaran) 40 menit
|
|
1. Pendahuluan dan Penyampaian
Materi (10 menit)
- Tujuan:
Memahami peran individu, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga
integrasi bangsa dan dampak narkoba terhadap keutuhan bangsa.
- Kegiatan:
- Guru
memberikan gambaran umum tentang integrasi bangsa, ancaman yang
dihadapi, dan peran aktif dalam mencegah narkoba.
- Menampilkan
video atau infografis mengenai ASBN dan ancaman narkoba
di kalangan remaja.
- Guru
menjelaskan pentingnya peran aktif setiap pihak dalam menjaga persatuan
dan menghindari narkoba.
2. Diskusi Kelas dan Diskusi
Kelompok (15 menit)
- Tujuan:
Mendalami pengertian peran individu, komunitas, dan pemerintah.
- Kegiatan:
- Diskusi
kelas: Guru mengajukan pertanyaan pemicu diskusi:
"Bagaimana peran individu,
komunitas, dan pemerintah dalam mencegah narkoba di sekolah?"
- Diskusi
kelompok: Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk
menganalisis bagaimana narkoba dapat merusak integrasi bangsa dan apa
yang harus dilakukan masing-masing pihak.
- Setiap
kelompok menyampaikan hasil diskusi singkat mereka di depan kelas.
3. Pemaparan Konsep (20 menit)
- Tujuan:
Menyampaikan konsep peran aktor dalam menjaga integrasi bangsa.
- Kegiatan:
- Guru
memaparkan konsep peran individu, komunitas, dan pemerintah
dalam konteks ASBN dan integrasi bangsa.
- Siswa
mendengarkan, mencatat, dan bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahami.
|
|
Mengaplikasi
(Menggembirakan) 35 menit
|
|
Aktivitas Proyek Mini Kampanye (30 menit)
- Tujuan: Mengaplikasikan pemahaman melalui kegiatan
kreatif dan komunikatif.
- Kegiatan:
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok,
masing-masing kelompok bertugas membuat kampanye anti-narkoba
dalam bentuk poster, slogan, video, atau drama
mini yang mengandung pesan tentang pentingnya menjaga integrasi
bangsa dan menghindari narkoba.
- Setiap kelompok memilih format dan media yang
paling kreatif.
- Kelompok bekerja sama untuk merancang,
membuat, dan mempresentasikan hasil kampanye mereka.
5. Presentasi Hasil Kampanye (20 menit)
- Tujuan: Mengasah keterampilan komunikasi dan
kemampuan penalaran kritis.
- Kegiatan:
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil karya
mereka (poster, video, atau drama mini) kepada seluruh kelas.
- Setelah presentasi, teman-teman sekelas
memberikan umpan balik positif dan konstruktif, serta bertanya tentang
proses pembuatan dan makna dari karya yang dipresentasikan.
|
|
Merefleksi
(Berkesadaran)
|
|
Refleksi Individu (15 menit)
- Tujuan: Menumbuhkan kesadaran diri dan refleksi
tentang tindakan pribadi.
- Kegiatan:
- Siswa menuliskan refleksi pribadi mengenai
pemahaman mereka tentang peran individu, komunitas, dan pemerintah
dalam menjaga integrasi bangsa dan menghindari narkoba.
- Pertanyaan pemicu untuk refleksi:
"Apa yang bisa saya lakukan sebagai individu
untuk mendukung gerakan anti-narkoba dan menjaga integritas bangsa?"
- Siswa diminta untuk menulis rencana aksi
pribadi dalam upaya mendukung ASBN dan menjaga keharmonisan sosial di
sekolah dan masyarakat.
7. Diskusi Refleksi Kelas (10 menit)
- Tujuan: Menghubungkan refleksi individu dengan
pemahaman kolektif.
- Kegiatan:
- Guru memfasilitasi diskusi kelas mengenai
hasil refleksi individu siswa.
- Siswa berbagi ide-ide mereka tentang bagaimana
menjaga integrasi bangsa dan menghindari narkoba dalam kehidupan
sehari-hari.
|
|
PENUTUP
(berkesadaran, bermakna) 5 menit
|
|
1. Refleksi Materi (5 menit)
- Kegiatan: Guru
mengajak siswa untuk merefleksikan kembali hal-hal yang telah dipelajari
hari ini.
Guru bisa memulai dengan pertanyaan seperti:
"Apa yang paling penting yang kamu pelajari
hari ini mengenai peran individu, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga
integrasi bangsa?"
"Bagaimana kita sebagai pelajar bisa berperan aktif dalam menjaga
integritas bangsa dan menghindari narkoba di lingkungan sekolah?"
Siswa diminta untuk berbagi pemikiran mereka secara singkat, baik secara
lisan atau tertulis.
2. Refleksi
Akhir Pembelajaran (5 menit)
- Kegiatan: Guru
mengundang siswa untuk berpikir tentang perubahan sikap atau
pandangan mereka setelah mengikuti pembelajaran ini.
Guru dapat bertanya:
"Setelah mengikuti pelajaran ini, apakah kamu
merasa lebih paham tentang pentingnya menjaga integrasi bangsa? Apa yang akan
kamu lakukan untuk berkontribusi dalam mencegah narkoba di lingkungan
sekitar?"
Siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan refleksi pribadi tentang
pembelajaran yang baru mereka terima, atau bisa dibacakan secara sukarela di
kelas.
3. Motivasi
(5 menit)
- Kegiatan: Untuk
mengakhiri sesi, guru memberikan motivasi yang mendorong siswa untuk
bertindak lebih aktif dalam menjaga integritas bangsa dan menghindari
narkoba.
Guru bisa mengatakan:
"Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung
jawab besar untuk menjaga persatuan bangsa. Kita bisa mulai dari diri kita
sendiri, menjaga sikap positif, dan menanggulangi bahaya narkoba di sekitar
kita. Setiap langkah kecil yang kita ambil sangat berarti untuk masa depan
yang lebih baik."
Guru memberikan apresiasi atas partisipasi dan kreativitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran hari ini.
4. Tugas Pertemuan Berikutnya
- Kegiatan: Guru
memberikan tugas yang terkait dengan materi yang telah dipelajari, agar
siswa dapat lebih mendalami topik ini di luar kelas.
Tugas:
"Untuk pertemuan berikutnya, buatlah sebuah rencana
aksi pribadi yang mencakup langkah-langkah konkret yang akan kamu ambil
untuk mencegah narkoba di sekolah dan menjaga integrasi bangsa. Sertakan
contoh tindakan yang bisa kamu lakukan di rumah, sekolah, dan
masyarakat."
"Jangan lupa untuk menyiapkan slogan anti-narkoba yang kreatif
untuk dibagikan di kelas, yang akan kita gunakan dalam kampanye sekolah
berikutnya."
5. Merencakan pembelajaran pertemuan
berikutnya dengan siswa
Guru membuat format pilihan untuk siswa dalam format
goole form dengan isian sebagai berikut :
Format Pengisian oleh Siswa
Nama: ________________________
Kelas: ________
Saya memilih model pembelajaran berikut:
□ Diskusi Kelompok
□ Project-Based Learning
□ Simulasi / Role Play
□ Presentasi Kelompok
□ Gallery Walk
6.
Pertanyaan untuk Mengonfirmasi
Rencana Evaluasi dari Siswa Pada akhir
pelajaran, guru akan menanyakan kepada murid tentang bentuk evaluasi yang
akan dipilih pada pertemuan berikutnya: “Untuk evaluasi pertemuan
selanjutnya, kalian lebih memilih membuat apa?”
o
Poster edukasi
o
Video singkat/vlog
o
Artikel refleksi pendek
o
Infografis
o
Mini drama/role play
|
|
ASESMEN
PEMBELAJARAN
|
Asesmen pada Awal Pembelajaran
|
Jenis Asesmen:
Asesmen Diri (Self-Assessment)
- Bentuk instrumen: Kuesioner sederhana
dengan pilihan ganda dan pernyataan sikap yang dapat dijawab dengan setuju,
tidak setuju, atau ragu-ragu.
- Tujuan: Untuk mengukur pengetahuan awal siswa,
sikap mereka terhadap bahaya narkoba, serta pemahaman awal tentang
pentingnya menjaga integrasi bangsa.
Bentuk Instrumen:
- Pilihan Ganda (untuk
mengetahui pemahaman awal tentang materi).
- Pernyataan Sikap (untuk
mengetahui pandangan dan sikap siswa terkait dengan integrasi bangsa dan
narkoba).
Instrumen Asesmen Awal:
- Pertanyaan Pilihan Ganda:
Apa yang dimaksud dengan integrasi bangsa?
a) Perbedaan antar kelompok di Indonesia
b) Proses penyatuan berbagai kelompok etnis dan budaya menjadi satu bangsa
yang harmonis
c) Pemisahan antar kelompok etnis
d) Tidak tahu
- Pertanyaan Pilihan Ganda:
Siapa yang bertanggung jawab atas pencegahan narkoba
di sekolah?
a) Pemerintah saja
b) Sekolah dan pemerintah
c) Orang tua dan siswa saja
d) Semua pihak (individu, komunitas, pemerintah)
- Pernyataan Sikap:
Saya percaya bahwa semua pihak (individu, komunitas,
dan pemerintah) harus bekerja sama untuk menjaga keamanan dan keutuhan
bangsa.
a) Setuju
b) Tidak setuju
c) Ragu-ragu
- Pernyataan Sikap:
Saya merasa perlu untuk berperan aktif dalam
mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.
a) Setuju
b) Tidak setuju
c) Ragu-ragu
- Pertanyaan Pilihan Ganda:
Apa yang dapat kamu lakukan untuk menjaga integrasi
bangsa dan mencegah narkoba di lingkungan sekolah?
a) Membantu kampanye anti-narkoba dan menjaga persatuan di sekolah
b) Tidak melakukan apa-apa
c) Hanya mengikuti aturan tanpa berpartisipasi
d) Menyebarkan informasi yang salah tentang narkoba
Cara Penilaian:
- Pilihan Ganda:
Pilihan yang benar menunjukkan pemahaman siswa tentang konsep yang
diajarkan.
- Pernyataan Sikap: Respon
siswa menunjukkan tingkat kesadaran mereka terhadap isu integrasi bangsa
dan narkoba.
- Hasil dari asesmen awal ini dapat memberikan
gambaran mengenai pengetahuan dasar, sikap, dan kesiapan
siswa untuk terlibat dalam pembelajaran selanjutnya.
|
|
Asesmen pada Proses Pembelajaran
|
Jenis Asesmen:
Asesmen Proses (Formatif)
- Bentuk instrumen: Kuis singkat, tanya
jawab, observasi, dan penilaian diri.
- Tujuan: Untuk menilai sejauh mana pemahaman
siswa tentang materi yang sedang dipelajari, serta untuk memberikan
umpan balik agar pembelajaran dapat disesuaikan jika diperlukan.
Bentuk Instrumen:
- Kuis Singkat (untuk
mengevaluasi pemahaman konten secara langsung).
- Tanya Jawab Kelas (untuk
menilai keterlibatan siswa dan menjawab pertanyaan secara spontan).
- Observasi Sikap (untuk
mengevaluasi partisipasi dan sikap aktif siswa dalam diskusi kelompok
dan aktivitas).
- Penilaian Diri (Self-Assessment) (untuk
mengetahui sejauh mana siswa merasa sudah menguasai materi).
Instrumen Asesmen Proses:
1. Kuis Singkat (5-10 menit)
- Tujuan: Mengukur pemahaman siswa tentang materi yang
telah disampaikan.
- Bentuk: Pilihan ganda atau isian singkat.
Pertanyaan Kuis:
- Apa peran penting individu dalam menjaga
integrasi bangsa di lingkungan sekolah?
a) Membuat aturan sendiri
b) Menerima semua perbedaan dan menghindari konflik
c) Menjaga kebersihan sekolah saja
d) Tidak terlibat dalam kegiatan sosial
- Bagaimana pemerintah dapat berkontribusi dalam
mencegah narkoba di masyarakat?
a) Dengan memberikan pendidikan dan kampanye tentang bahaya narkoba
b) Dengan membuat aturan saja
c) Dengan menutup sekolah yang ada masalah narkoba
d) Tidak tahu
2. Tanya Jawab Kelas (10 menit)
- Tujuan: Menilai pemahaman secara lisan dan
mengidentifikasi jika ada kesulitan yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
- Kegiatan: Guru mengajukan pertanyaan terbuka
dan siswa menjawab secara langsung.
Pertanyaan Tanya Jawab:
- Mengapa penting bagi sekolah untuk berperan
aktif dalam Aksi Sekolah Bersih Narkoba (ASBN)?
- Apa yang bisa dilakukan komunitas untuk
mendukung upaya pencegahan narkoba di lingkungan sekitar?
3. Observasi Sikap (Selama Diskusi Kelompok)
- Tujuan: Mengamati sikap siswa dalam diskusi kelompok
dan kerja sama mereka.
- Kegiatan: Selama
kegiatan diskusi kelompok atau pembuatan kampanye anti-narkoba, guru mengamati
partisipasi siswa, komunikasi antar anggota kelompok, dan inisiatif
dalam menyampaikan ide.
Indikator yang Diamati:
- Siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi.
- Siswa menghargai pendapat teman-temannya.
- Siswa menunjukkan keterampilan kerja sama dalam
kelompok.
4. Penilaian Diri (Self-Assessment) (5 menit)
- Tujuan: Mengetahui sejauh mana siswa merasa memahami
materi yang telah dipelajari.
- Kegiatan: Siswa
diminta untuk mengevaluasi diri mereka sendiri dengan menjawab beberapa
pertanyaan sederhana tentang sejauh mana mereka merasa sudah menguasai
materi.
Pertanyaan Penilaian Diri:
- Apakah saya sudah memahami peran individu dalam
menjaga integrasi bangsa?
a) Ya, saya sangat paham
b) Saya paham sedikit
c) Saya tidak paham sama sekali
- Apakah saya tahu apa yang harus saya lakukan
untuk mencegah narkoba di sekolah?
a) Ya, saya sudah tahu banyak cara
b) Saya tahu beberapa cara
c) Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan
Cara Penilaian:
- Kuis Singkat:
Menilai sejauh mana siswa mengingat dan memahami materi yang telah
diberikan.
- Tanya Jawab Kelas:
Memberikan umpan balik langsung kepada siswa dan membantu guru melihat
bagian materi yang perlu penjelasan lebih lanjut.
- Observasi Sikap:
Menilai sejauh mana siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, kerja sama
dengan teman sekelas, dan keberanian mengungkapkan ide.
- Penilaian Diri:
Membantu siswa untuk secara reflektif menilai pemahaman mereka sendiri
dan menentukan area yang perlu diperbaiki.
|
|
Asesmen pada Akhir Pembelajaran
|
Asesmen Akhir (Sumatif)
- Bentuk instrumen: Ujian Tertulis
(Pilihan Ganda dan Isian Singkat), Proyek (Tugas kelompok atau
individu), dan Penilaian Sikap (Refleksi pribadi).
- Tujuan: Untuk menilai penguasaan materi secara
keseluruhan dan memberikan gambaran apakah tujuan pembelajaran tercapai.
Bentuk Instrumen:
- Ujian Tertulis
(Pilihan Ganda dan Isian Singkat).
- Proyek (Tugas pembuatan rencana aksi atau kampanye
anti-narkoba).
- Penilaian Sikap
(Refleksi akhir dari sikap dan pemahaman siswa).
Contoh Instrumen Asesmen Akhir:
1. Ujian Tertulis
Tujuan: Mengukur pemahaman siswa tentang materi yang telah
dipelajari dan kemampuan mereka menghubungkan teori dengan praktik.
- Bentuk: Pilihan ganda dan isian singkat.
Pertanyaan Pilihan Ganda:
- Apa peran pemerintah dalam menjaga integrasi
bangsa melalui kebijakan pencegahan narkoba?
a) Membuat regulasi yang mendukung pencegahan narkoba
b) Menyebarkan informasi tentang narkoba
c) Menggunakan kekuatan militer untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba
d) Tidak ada peran pemerintah
- Apa yang dapat dilakukan komunitas untuk
mendukung Aksi Sekolah Bersih Narkoba (ASBN)?
a) Mengadakan kampanye pencegahan narkoba dan menyediakan ruang aman
bagi remaja
b) Menghukum siswa yang terlibat narkoba
c) Menyediakan akses mudah untuk narkoba
d) Tidak ada yang dapat dilakukan oleh komunitas
Pertanyaan Isian Singkat:
- Jelaskan tiga langkah yang dapat diambil
individu untuk berperan serta dalam menjaga integritas bangsa dan
menghindari narkoba.
(Jawaban: ...)
- Apa saja infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung Aksi Sekolah Bersih Narkoba (ASBN) di lingkungan sekolah?
(Jawaban: ...)
2. Proyek (Tugas Kelompok atau Individu)
Tujuan: Mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan mereka tentang peran individu, komunitas, dan pemerintah dalam
pencegahan narkoba.
- Bentuk: Pembuatan rencana aksi atau kampanye yang
berkaitan dengan Aksi Sekolah Bersih Narkoba.
Petunjuk Proyek:
- Tugas: Buatlah sebuah rencana aksi pribadi
atau kampanye pencegahan narkoba yang melibatkan individu,
komunitas, dan pemerintah. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah
konkrit untuk mengatasi masalah narkoba di sekolah dan komunitas
sekitar.
- Evaluasi:
Penilaian akan didasarkan pada kreativitas, kedalaman pemahaman, dan
kelengkapan solusi yang diusulkan.
3. Penilaian Sikap (Refleksi Akhir)
Tujuan: Menilai sejauh mana siswa memahami materi dan
berkomitmen untuk mengambil tindakan nyata terkait dengan pencegahan narkoba
dan menjaga integrasi bangsa.
- Bentuk: Siswa diminta untuk menulis refleksi singkat
tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka berencana untuk
berkontribusi dalam mencegah narkoba dan menjaga integritas bangsa.
Pertanyaan Refleksi:
- Apa hal terpenting yang kamu pelajari tentang
peran individu dalam menjaga integrasi bangsa dan mencegah narkoba?
- Apa yang akan kamu lakukan setelah pembelajaran
ini untuk berkontribusi dalam menjaga sekolah bebas dari narkoba dan
menjaga persatuan bangsa?
Cara Penilaian:
- Ujian Tertulis:
Diberikan bobot nilai untuk setiap pertanyaan yang mencakup pemahaman
teori dan aplikasi praktis.
- Proyek: Dinilai berdasarkan kreativitas, kedalaman
analisis, dan relevansi dengan tujuan pencegahan narkoba serta integrasi
bangsa.
- Penilaian Sikap:
Diberikan nilai berdasarkan refleksi pribadi siswa terhadap materi dan
komitmen untuk bertindak dalam kehidupan nyata.
Kriteria Penilaian:
- Ujian Tertulis:
- A (90-100):
Jawaban benar semua dengan penjelasan lengkap.
- B (75-89):
Mayoritas jawaban benar, beberapa penjelasan perlu pengembangan.
- C (60-74):
Beberapa jawaban kurang tepat atau penjelasan kurang jelas.
- D (<60):
Jawaban sebagian besar salah dan penjelasan tidak sesuai.
- Proyek:
- A: Rencana aksi atau kampanye sangat kreatif,
lengkap, dan realistis.
- B: Rencana aksi atau kampanye cukup kreatif
dengan beberapa langkah yang praktis.
- C: Rencana aksi atau kampanye kurang kreatif
dan langkah-langkah yang diajukan terbatas.
- D: Rencana aksi atau kampanye tidak relevan
atau kurang detail.
- Penilaian Sikap:
- A: Refleksi menunjukkan pemahaman mendalam dan
komitmen untuk bertindak.
- B: Refleksi cukup mendalam dengan beberapa ide
tentang langkah nyata yang akan diambil.
- C: Refleksi kurang mendalam dan tidak
memberikan gambaran jelas tentang langkah-langkah konkret.
- D: Refleksi sangat terbatas atau tidak relevan.
|
|
Asesmen
dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning,
assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau
cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian
Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self
Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.
|
|
Sumber
belajar
|
Sumber Belajar Materi IPS Kelas 9
Materi:
Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Penjajah (Kota Malang – Sejarah Hamid
Rusdi)
1. Buku / Literatur Cetak
- Hamid
Rusdi. Sejarah Perlawanan
Rakyat Malang. Malang: Penerbit Lokal, 2015.
- Slamet,
Hari. Sejarah Lokal Malang dan
Perjuangannya. Malang: UMM Press, 2012.
2. Sumber Digital / Multimedia
- Situs
resmi Sejarah Kota Malang: https://www.malangkota.go.id/sejarah
- Video
dokumenter Perlawanan Rakyat
Malang di YouTube (misal: “Sejarah Hamid Rusdi – Malang”): https://www.youtube.com
- http://sumarnoguritno.blogspot.com/search?q=sejarah+hamid+rusdi.
4. Media Pembelajaran Interaktif
- Peta
interaktif lokasi perjuangan rakyat Malang (GIS / Google Maps).
- Simulasi
role play peristiwa perlawanan rakyat Malang.
- Modul Project-Based Learning IPS
terkait perjuangan rakyat dan nilai anti-narkoba.
5. Referensi Pendukung Nilai Moral dan Anti Narkoba
- Buku
pedoman Gerakan Anti Narkoba di Sekolah (ASBN) – BNN, 2022.
- Artikel
“Mengaitkan Sejarah dan Aksi Sosial Pelajar” – Jurnal Pendidikan Karakter, 2021.
- Video
pendek kampanye anti-narkoba yang mengaitkan nilai perjuangan tokoh
sejarah lokal.
|
|
|
|
|
|
Mengetahui,
Kepala
SMP Negeri 8 Malang
Sri Nuryani M.Pd.
NIP.
19661116 199003 2 009
|
|
Malang, 14 April
2025
Guru
Mata Pelajaran
Drs Sumarno.
NIP.
1966308 200501 1 006
|
Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD)
Materi:
Peran individu, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga integrasi bangsa
terintegrasi dengan Aksi Sekolah Bersih Narkoba (ASBN)
Petunjuk
Umum:
- Bacalah
setiap pertanyaan dan instruksi dengan teliti.
- Jawablah
setiap pertanyaan dengan jelas dan sesuai dengan pemahamanmu.
- Kerjakan
secara individu atau kelompok, sesuai instruksi guru.
- Diskusikan
hasil kerja kelompok dan presentasikan di depan kelas (jika diperlukan).
Bagian
A: Menyusun Pemahaman
Tujuan:
Memahami peran individu, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga integrasi
bangsa serta mencegah narkoba.
1.
Definisikan
a)
Apa yang dimaksud dengan "integrasi bangsa"?
Jawaban:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b)
Mengapa integrasi bangsa penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia?
Jawaban:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.
Peran Pemerintah dan Komunitas
a)
Sebutkan dua peran pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di
masyarakat!
- …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b)
Sebutkan dua peran komunitas dalam mendukung Aksi Sekolah Bersih Narkoba
(ASBN)!
- …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bagian
B: Menerapkan Konsep dalam Kehidupan Sehari-hari
Tujuan:
Menerapkan pengetahuan tentang peran individu, komunitas, dan pemerintah dalam
kehidupan nyata.
1.
Peran Individu
a)
Apa yang dapat kamu lakukan sebagai individu untuk menjaga integrasi bangsa dan
mencegah narkoba di lingkungan sekolah?
Jawaban:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.
Rencana Aksi Sekolah Bersih Narkoba
a)
Sebagai siswa, buatlah sebuah rencana aksi sederhana untuk mendukung Sekolah
Bersih Narkoba (ASBN) di sekolahmu.
Langkah-langkah:
- ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bagian
C: Refleksi Pribadi
Tujuan:
Merefleksikan pemahaman dan komitmen siswa terhadap materi yang telah
dipelajari.
1.
Refleksi Peran Individu
a)
Apa yang kamu pelajari tentang bagaimana seorang individu bisa berperan aktif
dalam menjaga integrasi bangsa dan mencegah narkoba?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2.
Komitmen Pribadi
a)
Setelah mempelajari materi ini, tindakan apa yang akan kamu ambil untuk
mendukung Aksi Sekolah Bersih Narkoba (ASBN)?
Jawaban:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bagian
D: Diskusi Kelompok
Tujuan:
Berkolaborasi dengan teman sekelas untuk menemukan solusi bersama terhadap
masalah yang dihadapi.
1.
Diskusikan
a)
Diskusikan dengan teman kelompokmu, apa yang bisa dilakukan oleh sekolah dan
masyarakat untuk mendukung pencegahan penyalahgunaan narkoba, terutama pada
remaja?
Jawaban (kelompok):
1.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bagian
E: Presentasi (Opsional)
Tujuan:
Mengasah keterampilan komunikasi dan presentasi siswa.
1.
Presentasi Rencana Aksi
a)
Presentasikan rencana aksi yang telah kamu buat di Bagian B kepada teman-teman
sekelas. Jelaskan bagaimana tindakan tersebut dapat membantu mencegah narkoba
di sekolah.
Catatan
untuk Guru:
- Durasi: LKPD ini dapat diselesaikan dalam 30-45 menit.
- Penilaian: Penilaian dilakukan berdasarkan kedalaman
jawaban, kreativitas dalam merancang rencana aksi, dan partisipasi dalam
diskusi kelompok.