Jenis Komunikasi: Tradisional
dan Modern – Analisis Lengkap dengan Contoh Jelas
Komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari pengirim ke penerima melalui media tertentu, yang
esensial untuk interaksi sosial, ekonomi, dan budaya. Di Indonesia, komunikasi
berevolusi dari metode sederhana berbasis alam dan tradisi menjadi sistem digital
canggih yang mendominasi era 2025. Jenis komunikasi dibagi menjadi tradisional (manual,
lambat, lokal) dan modern (teknologi-driven, cepat, global).
Perbedaan utama: tradisional bergantung pada elemen fisik dan sensorik,
sementara modern memanfaatkan listrik, internet, dan AI.
Materi ini membahas definisi,
karakteristik, kelebihan-kekurangan, serta contoh jelas dari kedua jenis,
dengan fokus konteks Indonesia (desa vs kota, harian vs kontemporer).
1. Komunikasi Tradisional
Pengertian: Komunikasi
tradisional adalah proses penyampaian informasi menggunakan alat sederhana dari
bahan alam atau manual, tanpa teknologi listrik/internet. Umum di masyarakat
agraris Indonesia pra-digital, bersifat satu arah/lokal, dan diwariskan
turun-temurun. Masih relevan di desa untuk acara adat atau darurat.
Karakteristik:
- Lambat (jam/hari), jangkauan terbatas (desa/kampung).
- Mengandalkan suara, visual, atau fisik.
- Interaktif secara langsung, tapi rentan kesalahan
interpretasi.
Kelebihan:
- Murah/biaya nol, ramah lingkungan.
- Membangun solidaritas komunitas.
- Tidak tergantung listrik/internet.
Kekurangan:
- Tidak akurat untuk jarak jauh, cuaca terganggu.
- Volume informasi rendah, sulit skalabel.
Contoh Jelas dengan Penjelasan
(Konteks Indonesia):
|
Alat |
Deskripsi & Cara Kerja |
Contoh Penggunaan Harian/Desa |
Contoh Kota/Modernisasi |
|
Kentongan |
Pukul bambu/kayu berongga untuk
bunyi keras. |
Desa Jawa: Pukul 3x untuk rapat
RT, 5x bahaya banjir. Masih dipakai di desa Toraja untuk panggil warga |
Pasar tradisional Jakarta:
Panggil pembeli. |
|
Lonceng/Gong |
Pukul logam untuk getar suara. |
Masjid desa: Adzan
Subuh/Maghrib. Upacara adat Bali (gong kebyar). |
Gereja kota: Panggil jemaat. |
|
Merpati Pos |
Burung terlatih bawa pesan kaki. |
Zaman kolonial: Kirim surat
antar pulau. |
Jarang, tapi festival burung pos
di Jawa Barat. |
|
Asap/Sinyal Api |
Bakar kayu basah untuk asap
tebal. |
Suku Dayak: 3 asap = musuh
datang. Desa pegunungan: Peringat bencana. |
Gunung berapi monitoring
(BPPTKG). |
|
Teropong Kaleng/Tali
|
Kaleng+tali getarkan suara. |
Anak desa mainan sambung
komunikasi antar rumah. |
Demo anak muda: Edukasi sains. |
|
Isyarat Tangan/Peluit
|
Gerak tangan/tiup peluit. |
Nelayan pantai: Peluit panggil
teman. Petani: Isyarat panen. |
Polisi lalu lintas kota. |
|
Daun Lontar/Surat |
Tulis di daun lontar/kertas. |
Bali: Catat upacara adat. Desa:
Surat warga ke lurah. |
Arsip museum budaya. |
Penggunaan Saat Ini: Di
desa (getok tular via kentongan), kota (lonceng masjid). Masih 20% desa gunakan
untuk darurat.
2. Komunikasi Modern
Pengertian: Komunikasi
modern menggunakan teknologi listrik/digital untuk kirim pesan cepat/global. Di
Indonesia 2025, didominasi AI, 5G/6G, metaverse; 90% masyarakat akses internet.
Dua arah, real-time, masif.
Karakteristik:
- Cepat (detik), jangkauan global.
- Multimedia (teks/video/AI).
- Interaktif, tapi rawan hoaks.
Kelebihan:
- Akses instan, skalabel.
- Dukung kerja remote/ekonomi digital.
Kekurangan:
- Kesenjangan digital (desa vs kota).
- Privasi/hoaks, biaya data.
Contoh Jelas dengan Penjelasan
(Konteks Indonesia 2025):
|
Alat |
Deskripsi & Cara Kerja |
Contoh Penggunaan Harian/Desa |
Contoh Kota/Bisnis |
|
Smartphone |
Perangkat multifungsi
(call/video/apps). |
Desa: WhatsApp hubungi keluarga
kota. |
Jakarta: Zoom meeting kerja
hybrid. |
|
Media Sosial |
Platform berbagi (IG/TikTok/X). |
Desa: TikTok jual hasil panen. |
Influencer promosi brand (200
juta user Indonesia). |
|
Video Conference |
Zoom/Teams real-time video. |
Desa: Rapat BPD online. |
Kantor: Meeting
nasional/internasional. |
|
Internet/5G |
Jaringan broadband/satelit. |
Desa: Starlink akses internet
(pilot 2025). |
Kota: Streaming Netflix/kerja
remote. |
|
IoT/Smart Home |
Perangkat terhubung (lampu/AC
via app). |
Desa: Sensor irigasi sawah
pintar. |
Perumahan: Kontrol rumah via HP. |
|
AI Chatbot |
Bot otomatis jawab query. |
Desa: Chatbot pertanian info
cuaca. |
Bank: Virtual assistant BCA. |
|
Metaverse/VR rri.co.id |
Dunia virtual 3D. |
Pendidikan desa: Kelas VR. |
Event: Konser virtual 2025. |
Penggunaan Saat Ini: 215
juta user internet (77% populasi), TikTok 125 juta.
3. Perbandingan Komunikasi
Tradisional vs Modern di Indonesia
|
Aspek |
Tradisional |
Modern |
|
Kecepatan |
Lambat (jam/hari) |
Instan (detik) |
|
Jangkauan |
Lokal/desa |
Global/kota |
|
Biaya |
Rendah |
Data/internet |
|
Contoh Desa |
Kentongan rapat RT |
WhatsApp grup warga |
|
Contoh Kota |
Lonceng masjid |
IG Stories event |
|
Dampak Sosial |
Solidaritas kuat |
Koneksi luas, tapi isolasi
|
Transisi: Desa gunakan
hybrid (kentongan + WA), kota full digital. Tren 2025: AI integrasi tradisi
(app kentongan virtual).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar