LAPORAN Pembuatan
Media Pembelajaran
GAME MOZAIK JIGSAW ( Tim Ahli) Mendeskripsikan gejala – gejala yang
terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan
PEMERINTAH
KOTA MALANG DINAS
PENDIDIKAN SMP NEGERI 22 (PUBLIC
JUNIOR HIGH SCHOOL 22) Jl. Eltari Villa Gunung Buring Telp. (0341)-717905 Malang 65138 e-mail : smp22-mlg.sch.id 2015 Oleh: Drs. Sumarno NIP.196603082005011006
i
LEMBAR PENGESAHAN
Alat Peraga berjudul
“GAME MOZAIK ” yang dibuat oleh:
Drs.
Sumarno.
disyahkan pada
tanggal 2 Agustus 2015 oleh Kepala SMP Negeri 22 Malang.
Malang,
2 Agustus 2015
Kepala SMP Negeri 22 Malang,
Anny
Yulistyowati, S.Pd., M.M. NIP 19620713
198112 2 001
Ii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan
di bawah ini, pembuat Alat Peraga berjudul
“GAME MOZAIK JIGSAW ”
MENYATAKAN bahwa alat
peraga ini benar-benar asli hasil karya dari :
Drs.
Sumarno
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan
rasa tanggung jawab.
Malang, 2 Agustus 2015
Pembuat
Dsr. SUMARNO.
NIP 196603082005011006
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt bahwa
kami dapat menyelesaikan Laporan Pembuatan Media
Pembelajaran berjudul “GAME MOZAIK JIGSAW”. Berawal dari keinginan saya sebagai
seorang guru IPS yang berusaha untuk memberikan kesan yang mendalam pada siswa
sehingga siswa akan selalu mengingatnya dan sekaligus memberikan kemudahan bagi
siswa untuk mendeskripsikan
gejala – gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap
kehidupan maka dibuatlah alat
peraga ini sebagai media yang memudahkan siswa dalam mengenal dan
menghafal. Diharapkan dengan penggunaan
media belajar GAME MOZAIK JIGSAW ini
siswa dapat memahami kehidupan masyarakat pra sejarah di Indonesia.
Sehubungan dengan hal ini, kami menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Kepala
SMP Negeri 22 Malang, Ibu Anny Yulistyowati, S.Pd, M.M., yang memberikan dukungan penuh terhadap pembuatan media ini.
2. Seluruh siswa yang telah mengikuti dan
mendapatkan materi pelajaran pada kompetensi dasar Menjalsakna kehidupan pada
masa pra sejarah di Indonesia
Semoga yang dihasilkan akan bermanfaat untuk lembaga dan
siswa-siswi SMPN 22 Malang serta dijadikan sebagai amalan yang sholih.
Malang, 2 Agustus 2015
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................... i
Halaman Pengesahan
............................................................................... ii
Halaman Pernyataan
................................................................................ iii
Kata Pengantar
......................................................................................... iv
Daftar Isi
................................................................................................... v
1.
Nama Alat Peraga
......................................................................... 1
2.
Tujuan Pembelajaran .................................................................... 1
3.
Materi
Pembelajaran .................................................................... 1
4.
Bentuk
media yang digunakan .................................................... 2
5.
Pesan
yang terkandung ................................................................. 2
6.
Rancangan
pembuatan media ....................................................... 2
7.
Kronologi
penggunaan media …………………………………… 2
8.
Kunci
Jawaban ………………………………………………… . 4
9.
Penilaian
………………………………………………………… 16
10.
Lampiran
1 ……………………………………………………… 21
11.
Lampiran
2 ……………………………………………………… 23
12.
Lampiran
3 ……………………………………………………… 25
13.
Lampiran
4 ……………………………………………………… 27
14.
Lampiran
5 ……………………………………………………… 29
15.
Lampiran
6 ……………………………………………………… 30
16.
Lampiran
7 Gambar proses pembelajaran.………………………
31
17.
Lampiran
8 Gambar alat yang digunakan ………………………
32
v
1.
Nama
Alat peraga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII /2
Standar
Kompetensi : 4. Memahami
usaha manusia untuk memahami lingkngannya.
Kompetensi
Dasar : 4.4 Mendeskripsikan
gejala – gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap
kehidupan.
Indikator :
1.
Mendiskripsikan konsep dengan
kata-kata sendiri siklus hidrologi dan
bagian-bagiannya
2.
Mengklasifikasikan bentuk-bentuk tubuh air permukaan dan air
tanah serta pemanfaatannya dengan cermat dan bersungguh-sungguh
3.
Mendiskripsikan zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut
tepi, laut tengah) dan kedalamannya (litoral, batial, abisal) dengan
berani mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri
4.
Menafsirkan pengertian batas landas kontinen, laut territorial, dan
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan menunjukkannya pada peta. Dengan bisa mencari sumber belajar sendiri
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Nama Media :
GAME MOZAIK JIGSAW
A. Tujuan
Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan
pembelajaran, siswa dapat :
1. Dengan memahami konsep
hidrologi siswa dapat mendeskripsikan siklus hidrologi dan
bagian – bagiannya.
2. Dengan skill yang dimiliki siswa dapat
mengklasifikasikan bentuk tubuh air permukaan dan air tanah serta
pemanfaatannya.
3. Dengan mandiri dan kreatif siswa dapat
mendeskripsikan zone laut menurut letak dan kedalamannya.
4. Dengan sikap kerja keras siswa dapat
menafsirkan pengertian batas landas kontinen laut territorial dan Zone
Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) serta
menunjukkannya pada peta.
B.
Materi
Pembelajaran
1.
Hidrosfer
2.
Air permukaan dan Air Tanah
C. Bentuk
Media Yang Digunakan :
GAME MOZAIK JIGSAW
D. Pesan Yang Terkandung Dalam Media
Dengan permainan
GAME MOZAIK JIGSAW ( Tim Ahli ) ini
harapkan akan mempermudah dan meningkatkan minat siswa untuk mempelajari proses hidrosfer dan
memahami air permukaan dan air tanah
Manfaat:
- Membentuk sikap Sportif
- Membentuk
sikap belajar bekerjasama,
- Membina
Tanggung jawab kelompok dan individual dengan sungguh-sungguh
- Membentuk sikap ketergantungan secara positif dalam
bekerjasama
E. Rancangan Pembuatan Media
1. Membuat
beberapa Mozaik yang berisi gambar dan pertanyaan yang harus diselesaikan oleh
siswa, jumlah mozaik terdiri dari 6 mozaik yang sudah ditempel pada model
mozaik yang telah tersedia
2. Isi dari mozaik terssebut
sebagai berikut
1.
Siklus air
2.
Rawa dan danau
3.
Air tanah
4.
Laut
5.
Sungai
6.
Pemanfaatan air darat dan laut
(Soal lengkap pada lampiran 1 s/d 6)
F.
Kronologi
Penggunaan Media
Model Pembelajaran:
Cooperaive Learning Tehnik Jigsaw
Langkah-langkah
Pembelajaran:
1.
Siswa
dibagi dalam kelompok kecil, @ 5-6 orang siswa. (kelompok A s/d F)
2.
masing-masing kelompok anggotanya berhitung no 1 s/d 6
3.
siswa yang bernomor 1 berkumpul dengan no 1 dari kelompok
yang lain begitu juga seterusnya dengan nomor-nomor yang lain
4.
Setiap anggota kelompok baru yang bernomor
sama mendapatkan satu game Mozaik Jigsaw yang berbeda dari 1 s/d no 6
5.
Kemudian semua siswa dari masing-masing kelompok menjadi
tim ahli untuk menyusun kembali mozaik yang telah diacak menjadi seperti semula
sebelum diacak, kemudian mengerjakan tugas yang ada pada Mozaik tersebut.
6.
Tiap
siswa dalam kelompok mengerjakan tugas yang menjadi bagian tugas yang diperolehnya.
7.
Setelah selesai mengerjakan tugas, masing-masing siswa
kembali pada kelompok semula/awal (kelompok A s/d F) untuk menyampaikan hasil diskusi ke
anggota kelompok asal dan secara
bergilir atau bergantian dari tim ahli yang berbeda tugasnya
8.
Setelah
seluruh siswa selesai melaporkan, guru menunjukkan salah satu kelompok untuk
menyampaikan hasilnya, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
9.
Guru
dapat mengklarifikasi permasalahan serta disimpulkan
Kunci Jawaban
MOZAIK
1)
Siklus air
1.
Jelaskan
langkah-langkah terjadinya siklus pendek
Karena terjadi pemanasan
oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami
penurunan suhu karena perbedaan
ketinggian Dengan demikian
semakin ke atas suhu
udara semakin rendah, sehingga
terjadi proses kondensasi (pengembunan). Uap air berubah menjadi butir-butir
air terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan
laut/lautan sebagai hujan.
2.
Jelaskan
langkah-langkah terjadinya siklus sedang
Uap
air yang berasal dari laut/lautan ditiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung
dengan uap air yang berasal
dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya.
Setelah mencapai ketinggian tertentu uap air
berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi
awan dan jatuh di atas daratan sebagai hujan
Air hujan
yang jatuh di daratan mengalir
kembali ke laut melalui sungai,
permukaan tanah dan melalui resapan di dalam tanah
3.
Jelaskan
langkah-langkah terjadinya siklus panjang
Uap air yang
berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan
karena dibawa angin bergabung dengan uap air yang berasal dari
danau, sungai, rawa, tumbuh-tumbuhan
dan benda-
benda lainnya. Uap yang telah bergabung
tersebut tidak saja berkondensasi
bahkan membeku, membentuk awan yang terdiri dari kristal-kristal es
4.
Bagaimana
langkah-langkah siklus air menurut Holtzman
akibat pemanasan oleh sinar matahari air yang ada di laut, sungai,
danau, rawa dan benda-benda lainnya menguap membubung ke angkasa Setelah mencapai ketinggian tertentu (karena
pengaruh suhu) uap air berubah menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan.
Sebagian air hujan turun
di permukaan laut dan sebagian lainnya
turun di atas daratan Air hujan yang turun di darat sebagian disimpan menjadi air tanah
dan sebagian lagi mengalir kembali
ke laut melalui sungai
2) Rawa dan
danau
1) Ada bermacam-macam jenis danau. Coba Anda tuliskan di kertasmu macam-macam
danau berdasarkan proses
kejadiannya
Berdasarkan
proses kejadiannya danau dibedakan menjadi
6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan
b.
Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi
akibat adanya peristiwa tektonik seperti
gempa. Akibat gempa terjadi
proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence)
dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles
tersebut terisi air dan terbentuklah danau.
Danau jenis ini contohnya danau
Poso, danau Tempe,
danau Tondano, dan danau
Towuti di Sulawesi. Danau
Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
c.
Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat
pada kawah lubang
kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang
menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika
terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh
danau jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan
di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci
di Sumatera Barat serta Kawah
gunung Kelud.
d.
Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi
akibat proses gabungan antara
proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian
tanah/batuan yang menutupi
gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut
terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba
di Sumatera Utara.
e.
Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang
terdapat di daerah berbatu kapur. Danau
jenis ini terjadi
akibat adanya erosi
atau pelarutan batu kapur. Bekas
erosi membentuk cekungan
dan cekungan terisi
air sehingga terbentuklah
danau.
f.
Danau Glasial, danau yang terjadi
karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara
Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
g. Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia.Pembuatan waduk biasanya berkaitan
dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air,
perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling,
Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan,
Rawa Pening, Kedung
Ombo dan Gajah
Mungkur di Jawa Tengah.
2) Sebutkan dua jenis rawa dan jelaskan
ciri-ciri dari masing-masing rawa tersebut Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami
pergantian,dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Airnya asam atau payau, berwarna
merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman
dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai
4,5.
2) Karena airnya asam, maka
tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh- tumbuhan) yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa
umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami
pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:
1) Airnya tida terlalu asam.
2) Banyak organisme
yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan
rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
3)
Keberadaan rawa banyak manfaatnya
bagi kehidupan
kita, sebutkan beberapa manfaat rawa
bagi kehidupan kita
Keberadaan
rawa banyak
manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat
rawa bagi
kehidupan kita antara lain:
1) Tumbuhan rawa
seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding
dan lain-lain,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan
darat,
4) Dapat dikembangkan
menjadi daerah wisata
3) Air tanah
1)
Jelaskan
macam-macam jenis air tanah menurut letaknya dan menurut asalnya
1. Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah
dalam.
a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah
yang terdapat di atas lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur- sumur, sungai, danau
dan rawa termasuk
jenis ini.
b) Air tanah dalam, adalah
air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air
tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan
salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
2)
Menurut asalnya air tanah dapat
dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah
yang berasal dari dalam perut
bumi.
a) Air
tanah yang berasal
dari atmosfer disebut
meteoric water, yaitu air tanah
berasal dari hujan dan pencairan salju.
b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi
misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam
batuan sedimen) dan air tanah juvenil
yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui
mata air panas
2)
Jelaskan
4 wilayah air tanah
10. Wilayah yang masih
terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari
permukaan bumi terdapat lapisan tanah
yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah
ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya
11. Wilayah jenuh air.Wilayah
inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah
dan musim
12. Wilayah kapiler
udara. Wilayah ini merupakan peralihan
antara wilayah terpengaruh udara dengan
wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh
dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air
13. Wilayah air dalam.Wilayah ini berisikan air yang terdapat
di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
4) Laut
1)
Jelaskan 3 jenis
laut, menurut cara terjadinya
Ada beberapa
jenis laut, menurut
cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi,
laut Ingresi dan laut Regresi.
a. Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya
perubahan permukaan laut secara positif
(secara meluas). Perubahan
permukaan ini terjadi
karena naiknya permukaan air
laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah
tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini
adalah laut Jawa, laut Arafuru dan
laut Utara.
b. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi
karena adanya penurunan tanah di dasar
laut.Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun.
Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut.Lubuk laut atau basin adalah
penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya
lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia.
Sedangkan Palung Laut atau
trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang.
Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung
Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung
Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
b.
Laut Regresi,
adalah laut yang menyempit.
Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan
oleh batuan (pasir, lumpur dan
lain-lain) yang dibawa oleh sungai- sungai yang bermuara di laut tersebut.
Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
2)
Menurut letaknya laut dibedakan menjadi
tiga jelaskan !
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi
tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut
pedalaman.
a. Laut tepi (laut pinggir),
adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-
olah terpisah dari samudera luas oleh daratan
pulau-pulau atau jazirah.
Contohnya laut Cina Selatan
dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
b. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai
gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di antara benua Afrika- Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika
dan lain-lain.
c. Laut pedalaman,
adalah laut-laut yang hampir seluruhnya
dikelilingi oleh daratan.Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati
3)
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah
(zona) yaitu..
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah
(zona) yaitu: zona Lithoral,
zona Neritic, zona Bathyal dan
zona Abysal.
a. Zona Lithoral,
adalah wilayah pantai atau pesisir
atau shore. Di wilayah
ini pada saat air
pasang tergenang air dan pada saat air laut surut
berubah menjadi daratan.
Oleh karena itu wilayah
ini sering juga disebut wilayah
pasang-surut.
b. Zona Neritic (wilayah
laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman
150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga
pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya
laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.
c. Zona Bathyal (wilayah
laut dalam), adalah wilayah laut
yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah
ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
d. Zone Abyssal (wilayah
laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman
di atas 1800 m. Di wilayah
ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan.
Jenis hewan yang dapat hidup
di wilayah ini sangat terbatas
5) Sungai
1)
Berdasarkan sumber
airnya sungai dibedakan menjadi tiga jelaskan
Berdasarkan sumber airnya sungai
dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata
air. Contohnya adalah sungai-sungai
yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya
berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan
tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu
di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu
di Pegunungan Alpen) dapat
dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai
Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
2)
Berdasarkan debit airnya
(volume airnya), sungai
dibedakan menjadi 4 macam
jelaskan
Berdasarkan debit
airnya (volume airnya),
sungai dibedakan menjadi
4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik,
sungai episodik, dan sungai ephemeral.
a. Sungai Permanen,
adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di
Kalimantan. Sungai Musi,
Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
b. Sungai Periodik,
adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan
pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat
di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa
Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa
Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim
kemarau airnya kering
dan pada musim hujan airnya
banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik,
hanya saja pada musim hujan
sungai jenis ini airnya belum tentu banyak
3)
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan
menjadi 5 jenis jelaskan
Berdasarkan asal
kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai
konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai
insekuen.
a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir
mengikuti arah lereng
awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley
adalah sungai yang aliran airnya
mengikuti strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara
di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan
lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir
tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
4)
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi
dua jelaskan
Berdasarkan struktur
geologinya sungai dibedakan
menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
a. Sungai Anteseden
adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan
arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
b. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing
oleh lapisan batuan yang menutupinya.
5)
Berdasarkan pola alirannya
sungai dibedakan menjadi
6 jelaskan
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial,
dendritik, trellis, rektanguler dan pinate
a. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan
menjadi dua yaitu:
1) Radial sentrifugal,
adalah pola aliran yang menyebar
meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat
di daerah gunung
yang berbentuk kerucut
2) Radial
sentripetal, adalah pola aliran yang
mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan)
b. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti
pohon, di mana sungai induk memperoleh
aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya
terdapat di daerah datar atau
daerah dataran pantai
c. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti
daun
d. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk
sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90.
e. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut
lancip
f. Anular, adalah
pola aliran sungai yang membentuk
lingkaran
6)
Jelaskan bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi
tiga, yaitu bagian hulu,
bagian tengah
dan bagian
hilir.
a. Bagian Hulu
Bagian hulu
memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung
sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang terdapat
air terjun atau jeram dan tidak terjadi pengendapan.
b. Bagian
Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping
(vertikal dan horizontal), palung sungai
berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180 atau lebih
c. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki
ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping
(horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang
terjadi delta serta palungnya lebar
6) Pemanfaatan perairan darat danperairan laut
1)
Jelaskan 8
pemanfaatan Perairan Darat
Pemanfaatan Perairan Darat
Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk kepentingan sumber air minum, sumber tenaga, irigasi, perikanan
darat, transportasi, bahan baku industri,
rekreasi dan olahraga air.
A Air Minum
Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal
dari air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-lain merupakan
bagian dari perairan darat.
c.
Sumber tenaga (energy)
Perairan
darat dapat kita manfaatkan sebagai sumber tenaga, misalnya
untuk pembangkit listrik tenaga air
dan sebagai sarana transportasi.
C. Irigasi
Perairan darat
dapat kita manfaatkan sebagai sarana irigasi.
Dengan demikian kitadapat melakukan berbagai usaha
pertanian dan perkebunan.
d.
Perikanan Darat
Berbagai usaha
produksi perikanan darat
(seperti ikan mas, lele, belut,
nila dan lain- lain)
dapat kita jalankan berkat adanya
sistem perairan darat. Majunya usaha
perikanan darat di samping meningkatkan penghasilan juga meningkatkan
kualitas gizi masyarakat.
e. Sarana Transportasi
Sistem perairan
darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan sebagai
sarana transportasi.
f. Bahan baku industri
Pemanfaatan air
sebagai bahan baku industri misalnya dalam memproduksi listrik tenaga air. Contoh lainnya PT. Inalum di Sumatera Utara memanfaatkan air sungai Asahan
dalam proses produksi aluminiumnya.
g. Rekreasi
Waduk-waduk,
rawa, danau ataupun sumber-sumber air panas merupakan tempat yang dapat kita
jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
h. Olah raga air
Sistem perairan
darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana olah raga seperti
renang, selam, kano dan lain-lain.
2)
Jelaskan 8 Pemanfaatan Air Laut dalam Kehidupan
Pemanfaatan Perairan Laut dalam Kehidupan
Sebagaimana perairan
darat, perairan laut juga sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita. Secara umum perairan laut dapat dimanfaatkan sebagai:
sarana transportasi, usaha perikanan, usaha pertambangan, sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika, sumber
energi, rekreasi serta pendidikan dan penelitian.
a. Sarana transportasi
Pemanfaatan
perairan laut sebagai sarana transportasi sudah dikenal sejak jaman nenek moyang
dulu. Mereka memanfaatkan sarana transportasi
laut untuk kepentingan pindah tempat (mencari tempat tinggal baru),
ekonomi dan lain-lain
f.
Usaha perikanan
Laut memiliki banyak jenis ikan dalam jumlah yang banyak pula. Oleh karena itu jika
potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan kualitas gizi
serta perbaikan ekonomi.
c. Usaha pertambangan
Sebagaimana telah
disebutkan, bahwa di dasar laut tersimpan mineral tambang yang berupa gas dan
minyak bumi. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai usaha pertambangan.
d. Usaha budi daya rumput laut
Perairan laut terutama di laut dangkal
merupakan tempat yang sangat bagus untuk
usaha budi daya rumput laut. Selain sebagai
sumber bahan makanan
dan minuman, unsur kimia
yang terdapat di dalam rumput
laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan obat dan kosmetika.
e. Sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika
Berbagai unsur kimia
terdapat dalam tubuh biota laut seperti zooplankton, nekton, rumput laut dan lain-lain
dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku dalam pembuatan
obat dan kosmetika
f. Sumber Energi
Perbedaan suhu air laut, gelombang pasang surut dan angin di atas laut mempunyai
potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.
g. Rekreasi
Perairan laut rata-rata
pemandangannya indah terutama di daerah pantai. Namun tidak jarang kita temukan
pemandangan indah yang terdapat di bawah laut, oleh karena itu sangat potensial
untuk dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi.
h. Pendidikan dan Penelitian
Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan
lainnya, laut merupakan laboratorium yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan dan penelitian
di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).
Penilaian dalam
diskusi kelompok
Siswa diukur kemampuannya
dalam keterlibatannya dalam berdiskusi kelompok meliputi; keterlibatan dalam
kelompok, kentusiasan dalam mengikuti diskusi, bekerja sama dengan anggota
lain, dan memanfaatkan waktu.
Instrumen
No |
A. Aspek
Penilaian
|
Skor |
|||
4 |
3 |
2 |
1 |
||
1 |
Keterlibatan
dalam kelompok |
|
|
|
|
2 |
Keantuasiasan
dalam mengikuti diskusi |
|
|
|
|
3 |
Kemampuan bekerja sama dengan
anggota lain |
|
|
|
|
4 |
Kemampuan
memanfaatkan waktu |
|
|
|
|
|
Skor
maksimal |
|
|
|
|
Rubrik Penilaian
Skala skor |
Keterlibatan dalam kelompok Keaktifan |
Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi Presentasi |
Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain Kerjasama |
Kemampuan dalam bertanya |
Kemampuanh dalam menjawab |
4 |
Terlibat dengan sangat aktif |
Sangat antusias dalam mengikuti
diskusi |
Bekerja sama dengan sangat baik |
Memanfaatkan waktu dengan sangat
efektif |
Sangat aktif menjawab dengan benar |
3 |
Terlibat dengan cukup aktif |
Cukup antusias dalam mengikuti
diskusi |
Bekerja sama dengan cukup baik |
Memanfaatkan waktu dengan cukup
efektif |
Aktif menjawab dengan benar |
2 |
Terlibat dengan kurang aktif |
Kurang antusias dalam mengikuti
diskusi |
Bekerja sama dengan kurang baik |
Memanfaatkan waktu dengan
kurang efektif |
Kurang aktif dalam menjawa |
1 |
Terlibat dengan tidak aktif |
Tidak mau
mengikuti diskusi |
Tidak mau bekerja sama |
Memanfaatkan waktu dengan tidak efektif |
Tidak aktif dalam menjawab |
Rubrik penilaian
untuk diskusi
No. |
Nama Siswa |
Aspek Yang
Dinilai |
Jumlah Skor |
||||
Keaktifan |
Kerjasama |
Presentasi |
Bertanya |
Menjawab |
|||
1 - 4 |
1 - 4 |
1 - 4 |
1 - 4 |
1 - 4 |
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NILAI
PENGEMBANGAN DIRI SELAMA
PROSES BELAJAR MENGAJAR
(Sikap
Sportifitas , Keaktifan dalam kerja sama, Tanggung jawab, Keberanian
dalam menyampaikan hasil )
No |
Nama Siswa |
BT (Belum terlihat) |
MT (Mulai
Terlihat) |
Mb (Mulai Berkembang) |
MK (Membudaya) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
*) Diisi dengan:
·
BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan
perilaku yang tertera dalam indikator
·
MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
·
MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik
mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator)
·
MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya – jika peserta
didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator)
LAMPIRAN 1
SIKLUS AIR MENURUT HOLTZMAN
4. Bagaimana langkah-langkah siklus air menurut Holtzma
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Air Bunga Tanah
LAMPIRAN 4
4. PERAIRAN LAUT
1.
Zone (wilayah) laut (Makmur Tanujaya, p.272).
4. Ada dua cara yang
dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman
laut jelaskan !
5. Ada tiga hal sehubungan dengan gerakan air laut jelaskan
LAMPIRAN 5
5. SUNGAI,
DAERAH
ALIRAN SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT
1.
Berdasarkan sumber airnya sungai
dibedakan menjadi tiga jelaskan
2.
Berdasarkan debit airnya
(volume airnya), sungai
dibedakan menjadi 4 macam
jelaskan
3.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan
menjadi 5 jenis jelaskan
4.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi
dua jelaskan
5.
Berdasarkan pola alirannya
sungai dibedakan menjadi
6 jelaskan
6.
Jelaskan bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
DELTA SUNGAI
LAMPIRAN 6
6.PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT DAN PERAIRAN LAUT
1.
Jelaskan 8 pemanfaatan Perairan Darat
2.
Jelaskan 8 Pemanfaatan Air Laut dalam Kehidupan
Lampiran 7 Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 8. Alat yang
dugunakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar