Di tengah kabut, kau adalah pelita,
Menyinari jalan sunyi penuh liku,
Menembus pekat dengan sinar cinta,
Menggenggam mimpi di ujung waktu.
Setiap huruf yang kau ajarkan,
Laksana benih di tanah subur,
Mekar menjadi pohon kebijaksanaan,
Yang akarnya kokoh, tak pernah luntur.
Dalam tanganmu, masa depan terbentuk,
Anak bangsa kau cerdaskan dengan tekun,
Tak peduli badai yang datang merundung,
Kau tetap teguh, menyalakan cahaya di setiap kalbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar