Di batas senja yang menyelip lembayung, Kuhanyut dalam ingatan yang lembut, Tentangmu—si pelita di kala kecil, Yang bersinar di sudut-sudut ceria.
Langit tak lagi menggenggam langit biru kita, Namun harapan tetap melayang seperti burung, Di dalam pelukan kenangan yang tersisa, Di mana tawa kita adalah harta yang terjaga.
Kau adalah embun pagi di padang hijau, Yang membasahi jiwa yang kering oleh waktu, Saat segala terasa lebih mudah, Dan setiap detik adalah hadiah dari Tuhan.
Bersamamu, dunia adalah taman penuh bunga, Kita berlarian dalam keindahan tanpa batas, Rasa ini—seperti melodi yang tak pernah pudar, Selalu bergema dalam hati yang penuh rindu.
Kini, kita berjalan di jalan terpisah, Namun setiap hembusan angin yang lembut, Membawaku kembali ke tempat kita dulu, Di mana cinta kita adalah kisah abadi.
Kita tak lagi dapat menyentuh satu sama lain, Tapi dalam hening malam dan senyuman bulan, Kau tetap hadir, meski hanya dalam bayangan, Sebagai kekasih masa kecil, yang tak pernah pudar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar