Di pelupuk rindu, hijau dulu menyapa,
Alam sejuk yang pernah ada, kini terpecah.
Embun pagi yang lembut menyelimuti sawah,
Kini tersapu oleh jejak-jejak yang meranggas.
Di sana, hutan-hutan pernah bernyanyi riang,
Daun-daun merayakan sunyi yang panjang.
Namun kini, seruling alam itu senyap,
Tergantikan oleh gergaji yang mengoyak harapan.
Sungai-sungai dulu berbisik lirih,
Menyusuri lembah, membawa sejuk tanpa lelah.
Kini, alirannya getir dengan kimia tak ramah,
Meracuni setiap tetes yang dulunya suci.
Langit yang biru, pernah menjadi payung setia,
Menaungi ladang, hutan, dan desa.
Namun, kini ia berdebu oleh serakah,
Menangis dalam bisu, merindukan cerah.
Oh, alam yang dulu penuh cinta,
Kini meranggas di tangan-tangan tanpa rasa.
Rinduku padamu, hijau yang hilang,
Berkabung dalam hening, memohon pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar