Di Jalan Juanda, waktu berlabuh perlahan,
Di bawah langit Malang, biru lembut menyapa,
Kaki-kaki kecil berlari, tawa terhambur riang,
Di antara gang-gang sempit, kenangan bertaburan bak bintang.
Teman sepermainan, jejak-jejak tawa tersimpan,
Di sudut-sudut sore yang temaram,
Kita berbagi mimpi di bawah pohon tua,
Masa kecil serupa dongeng yang tak lekang.
Dan sahabat, tempat rahasia tersimpan rapi,
Dalam bisik-bisik senja yang kita selipkan di angin,
Tanganmu selalu erat, walau waktu berlari cepat,
Kini kau jauh, tapi namamu masih tertulis di hatiku.
Oh, pacar masa kecil, senyum manismu masih terbayang,
Kita duduk di pinggir trotoar, menunggu malam tiba,
Cinta sederhana yang bersemi tanpa tahu arti,
Kini, ia menjadi rindu yang mengendap di ujung mimpi.
Jauh di rantau, tahun demi tahun terlewati,
Belum tentu tiap detik ini bisa kembali,
Namun di setiap helaan napas, di setiap mata terpejam,
Jalan Juanda selalu memanggil, pulanglah, pulanglah dalam kenangan yang tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar