Di tengah sunyi yang tak berujung,
Aku berjalan dalam sepi yang panjang,
Berperang dengan luka di dada,
Namun tak sekalipun aku mencari pelipur lara.
Kesendirian ini bukanlah kekalahan,
Melainkan medan perang yang kutempuh,
Demi menunggu hadirmu di batas cakrawala,
Di ujung penantian yang tak pernah jemu.
Tak kupanggil bayang lain untuk menemani,
Karena hanya namamu yang kudengar dalam angin,
Setiap hembusan mengajak untuk menyerah,
Namun hatiku tetap teguh, tak goyah, tak lelah.
Aku tahu, waktu punya caranya sendiri,
Membawamu kembali ke sini,
Hingga saat itu tiba, aku setia,
Menyulam harapan, menantimu tanpa cela.
Biar sepi menjadi saksi perjalanan ini,
Karena hanya untukmu, aku tetap berdiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar